Advertisement
Bangkai Penyu Terdampar di Pantai Congot, Diduga Mati karena Sampah Plastik
Petugas dari BKSDA Yogyakarta saat melakukan pemeriksaan terhadap bangkai penyu yang terdampar di Pantai Congot, Kapanewon Temon, Kulonprogo, Selasa (26/1/2021) pagi. - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Bangkai penyu hijau sepanjang 90 cm dengan bobot 40 kilogram (kg) ditemukan terdampar di Kawasan Pantai Congot, Kapanewon Temon, Kulonprogo, Selasa (26/1/2021) pagi. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta menduga penyu itu mati karena memakan sampah plastik.
Bangkai penyu itu pertama kali ditemukan oleh anggota SRI Wilayah V Kulonprogo yang berpatroli di kawasan Pantai Congot pada sekitar pukul 05.30 WIB. Penemuan itu kemudian dilaporkan ke BKSDA Yogyakarta.
Advertisement
BACA JUGA: Pemerintah Bagi-Bagi SIM Gratis, Ini Golongan Masyarakat yang Akan Menerima
Anggota BKSDA Yogyakarta Widodo mengatakan setelah menerima laporan penemuan bangkai penyu, pihaknya langsung menuju lokasi dan melakukan pemeriksaan. Hasilnya, mereka menemukan infeksi di saluran pencernaan hewan laut tersebut.
Luka itu biasanya muncul salah satunya karena makanan yang tidak layak, seperti sampah plastik yang bertebaran di kawasan pantai dan laut. Kuat dugaan penyu itu mati karena memakan sampah-sampah tersebut.
"Menurut pengalaman hal ini terjadi karena penyu lebih banyak memakan plastik, sehingga mengakibatkan saluran pencernaan infeksi dan berujung kematian," ucap Widodo saat dikonfirmasi wartawan, Selasa siang.
BACA JUGA: Tiket Elektronik Berlaku di TPR Pantai Baron
Sementara itu, salah satu anggota Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulonprogo, Dasimin mengungkapkan kematian penyu di Congot bukanlah yang pertama. Menurutnya kematian penyu di kawasan pantai ini dipengaruhi kondisi pantai yang kotor dan penuh sampah plastik.
"Dulu juga pernah, mungkin karena di sini banyak sampah terutama sampah plastik ya, jadinya penyu malah makan sampah-sampah tersebut sampai mati," ucapnya.
Upaya pembersihan sampah di lokasi itu sebenarnya sudah dilakukan baik oleh SRI Wilayah V Kulonprogo maupun masyarakat umum. "Namun sampah terus berdatangan, apalagi kalau pas muara Sungai Bogowonto yang dekat pantai ini meluap, sampahnya makin banyak," ujar Dasimin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ada Hal Mendesak, Presiden Prabowo Pulang Lebih Awal di KTT ASEAN
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Selasa 28 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, 28 Oktober 2025
- Jadwal KA Prameks Terbaru Hari Ini, Selasa 28 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Hari ini, Selasa 28 Oktober 2025
- Update! Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Selasa 28 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement



