Advertisement
Merapi Luncurkan 13 Kali Lava Pijar
Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang terlihat dari Tunggularum, Wonokerto, Turi, Sleman, DIY, Rabu (7/1/2021). - ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Gunung Merapi terpantau meluncurkan 13 kali guguran lava pada Minggu (31/1/2021) antara pukul 00.00 WIB-12.00 WIB. Guguran lava mengarah ke barat daya, yakni hulu sungai Krasak dan Boyong, dengan jarak luncur maksimal 500 meter.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), hanik Humaida, menjelaskan pada aktivitas kegempaan, tercatat terjadi 36 kali gempa guguran dan satu gempa fase banyak.
Advertisement
Awan panas teramati terjadi pada pukul 15.39 WIB, tercatat di seismogram dengan amplitude 25 mm dengan durasi 61 detik dan estimasi jarak luncur sejauh 6900 meter ke arah hulu sungai Krasak dan Boyong. “Pada pukul 14.00 WIB-15.21 WIB terjadi hujan di Gunung Merapi dengan total curah hujan 17 mm,” katanya, Minggu (31/1/2021).
BACA JUGA: Tanah Longsor di Prambanan Menimpa Rumah, Perabotan Dapur Milik Warga Rusak
Sementara pada hari sebelumnya, Sebatu (30/1), tidak terlihat adanya awan panas. Pada hari tersebut selama 24 jam teramati terjadi 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 500-600 meter mengarah ke barat daya.
Pada aktivitas kegempaan Sabtu (30/1/2021), tercatat terjadi 90 gempa guguran, empat gempa fase banyak, tujuh gempa hembusan dan dua gempa tektonik. Lalu pada laju deformasi, sejak 28 Januari sduah tidak ada atau 0 cm/hari.
Dengan aktivitas ini, status Gunung Merapi masih Siaga, dengan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Libatkan Pelajar, Disbud DIY Gelar Workshop Macapat Catur Sagatra
- Polisi Selidiki Penganiayaan Sajam di Depok Sleman, Korban Luka
- Dishub Bantul Prediksi Puncak Arus Nataru 24 Desember
- Jogja Wajib Kelola Sampah Organik di Kelurahan Mulai 2026
- Bantul Tuntaskan Proyek Jalan dan Normalisasi Drainase Sebelum 2026
Advertisement
Advertisement




