Advertisement
Pulihkan Kondisi Sosial, Kalurahan Didorong untuk Perkuat Ekonomi

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Kemandirian masing-masing kalurahan dibutuhkan agar mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan begitu, jika kalurahan dapat mandiri maka pertumbuhan perekonomian masyarakat meningkat sehingga pendapatan daerah juga akan meningkat.
Hal tersebut disampaikan Anggota DPRD Sleman Fraksi PAN Ardi Sehami saat mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencanan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di Kapanewon Berbah, Kamis (3/1/2021). Kegiatan yang digelar secara protokol kesehatan tersebut juga dihadiri seluruh pejabat kapanewon hingga kalurahan.
Advertisement
Menurut Ardi, keberadaan UU Otonomi Daerah memberikan keleluasaan bagi kepala daerah untuk membangun membangun wilayahnya, termasuk pembangunan dalam bidang ekonominya. Dengan begitu, maka pemerintah daerah bisa membangun ekonomi dan kalurahan mandiri sesuai potensinya.
Baca juga: Data LBH Jogja: 35.942 Orang Jadi Korban Penggusuran Setahun Terakhir
"Untuk membangun kemandirian kalurahan maka perlu disiapkan program dan kegiatan untuk mewujudkan kemandirian itu. Terutama untuk mempercepat kebangkitan ekonomi dan pemulihan kondisi sosial masyarakat pascapandemi Covid-19," katanya.
Saat ini pemerintah mencanangkan berbagai program untuk kalurahan/desa. Mulai Desa Preuner, Desa Prima, Desa Wisata dan Desa Mandiri Budaya. Diharapkan dengan program ini, kalurahan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan mewujudkan kemandirian kalurahan. "Desa Preuner adalah desa yang mampu menumbuhkan unit-unit usaha desa. Diusahakan oleh desa melalui pengetahuan dan keterampilan berwirausaha," katanya.
Adapun Desa Prima salah satunya bergerak untuk meningkatkan partisipasi kalangan perempuan melalui peningkatan ekonomi dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang ada di kalurahan tersebut. Sementara Desa Wisata menjadikan warga sebagai pelaku wisata untuk ikut pembangunan kepariwisataan dan Desa Mandiri Budaya di mana masyarakat harus mampu menggali potensi budaya yang dimiliki.
Baca juga: Duh...Belum Dua Bulan Direvitalisasi, Kawasan Tugu Jogja Sudah Rusak
"Dengan adanya program ini tentu harapannya mampu memperbaiki perekonomian warga dan kalurahan masing-masing. Tentu disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing,"katanya.
Salah seorang lurah Tegaltirto, Berbah, Arihadi mengatakan kalurahan memiliki potensi wisata air di embung Tegaltirto. Namun akses jalan ke lokasi masih perlu dibenahi. Begitu juga dengan potensi wisata lainnya. Jika menjadi desa wisata maka harus didukung dengan infrastruktur yang memadai. "Akses jalan ke lokasi wisata ini perlu dibenahi karena jalur penghubung antarlokasi wisata belum representatif," katanya.
Pihaknya juga akan konsentrasi untuk menumbuhkan sektor riil mulai dengan menggerakkan produk UKM dengan pembuatan IPRT. Sektor pertanian di kalurahan ini juga dinilai cukup baik. Keberadaan 15 kandang komunal, kandang ternak warga juga dinilai potensial untuk memproduksi pupuk organik. "Ini untuk membantu petani juga dengan pengolahan pupuk organik," katanya.
Sementara Lurah Jogotirto Arum Setiya menilai, banyak masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 mulai dari UMKM hingga pekerja di bidang sektor formal. Banyak dari mereka yang kehilangan mata pencarian. Kecuali di sektor pertanian yang dinilai paling kuat menghadapi pandemi Covid-19. "Belum ada cerita petani dipecat, ini real sehingga perlu mendapatkan dukungan," katanya.
Untuk pertanian, UMKM dan pariwisata lanjutnya perlu mendapat perhatian. Dia menyontohkan, persoalan air pertanian perlu didukung karena sampai saat ini belum mendapatkan dukungan. Diharapkan pembangunam irigasi pertanian bisa dibangun pada 2022 nanti. "Kami kembangkan Lava Bantal sisi Timur, ada juga wisata perikanan. Tahun depan sektor wisata juga kami harapkan bisa dikembangkan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- SPMB 2025, Jalur Afirmasi Tambahan Sudah Terpenuhi, Sejumlah SMA/SMK di DIY Masih Kekurangan Siswa
- Harganas Harus Mengusung Semangat Inklusif dan Kolaboratif
- Tol Jogja-Kulonprogo, 1.187 Bidang Tanah Dibebaskan, Uang Ganti Kerugian Tembus Rp1,3 Triliun
- Penjelasan BMKG Soal Udara Dingin "Bediding" di Jogja
- Kalurahan di Gunungkidul Mulai Urus Pencairan Dana Desa Termin Kedua
Advertisement
Advertisement