Advertisement
Pertama Dalam Sejarah Merapi, Muncul Kubah Lava Kedua

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Sebuah fenomena tak lazim dan merupakan pertama kali dalam sejarah muncul di Gunung Merapi.
Kepala Balai Pengembangan dan Penyelidikan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menyatakan saat ini pihaknya mengamati munculnya kubah lava kedua yang terletak di tengah kawah.
Advertisement
Hal ini kata dia, merupakan pertama kalinya terjadi dalam sejarah erupsi Merapi, terdapat dua kubah lava dalam satu erupsi yang sama.
Meski demikian ia memastikan kubah lava kedua ini saat ini volumenya masih kecil dan kecepatan tumbuhnya sangat lambat. “Sehingga kalau terjadi awan panas jarak jangkauanya belum sampai permukiman. Maka rekomendasi [potensi bahaya 5 km] belum berubah,” katanya, Jumat (5/2/2021).
BACA JUGA: KAI Resmi Buka Layanan GeNose di Empat Stasiun, Ini Daftarnya
Kubah lava kedua ini mulai teramati pada awal Januari. Namun karena belum ada pertumbuhan, saat itu kubah lava ini masih dianggap gundukan biasa. “Assessment bahayanya belum signifikan dalam artian masih belum terlalu besar,” ungkapnya.
Adapun terkait potensi lahar hujan paling besar menurutnya ada di Sungai Boyong dan Krasak. “Karena sekarang curah hujan sangat tinggi, potensi terbawanya material lama juga besar yang ada di atas,” ujarnya.
Kondisi saat ini, di hulu Sungai Boyong dan Krasak terdapat endapan awan panas sebesar 262.000 meter kubik. Adapun kubah lava saat ini memiliki volume sebesar 117.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 13.000 meter kubik per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com pada Rabu 17 September 2025
- Kapolres Kulonprogo: Jaga Warga Punya Peran Penting di Kamtibmas
- Seorang Petani di Dlingo Bantul Meninggal Diduga Minum Pestisida
- Serapan APBD Perubahan Sleman Capai 58 Persen dari Rp3,388 Triliun
- SMA-SMK di Gunungkidul Siap Gelar Ujian TKA di Awal November
Advertisement
Advertisement