Advertisement

Merapi Belum Aman, Ini Indikatornya Menurut BPPTKG

Lugas Subarkah
Selasa, 09 Februari 2021 - 19:57 WIB
Bhekti Suryani
Merapi Belum Aman, Ini Indikatornya Menurut BPPTKG Luncuran awan panas Gunung Merapi menuju hulu Sungai Krasak sekitar pukul 12.44 WIB terlihat dari Kawasan Turi, Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Sleman, Kamis (7/1/2021). - Harian Jogja/Gigih M Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Meski aktivitas cenderung lebih kecil dibanding Januari lalu, Gunung Merapi sampai saat ini belum bisa dikatakan aman. Pasalnya, kubah lava masih terus tumbuh sehingga guguran awan panas masih bisa terjadi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menuturkan tingkat aktivitas Merapi belum bisa disimpulkan menurun. “Kubah lava masih tumbuh, potensi terjadinya awan panas masih ada,” ujarnya, Selasa (9/2/2021).

Advertisement

BACA JUGA: Mulai Diterapkan di DIY, PTKM Mikro Belum Dipahami Masyarakat Desa

Guguran lava pijar juga masih kerap terjadi dalam beberapa hari terakhir. Meski demikian potensi bahaya masih dalam rekomendasi yang sama yakni 5 km dari puncak di sektor selatan-barat daya. “Saat ini belum ada tanda-tanda perubahan status,” katanya.

Adapun guguran lava pijar yang terjadi pada Senin (8/2/2021) yakni sebanyak 23 kali, dengan jarak maksimal 1,5 km mengarah ke barat daya, hulu sungai Krasak dan Boyong. Sementara pada Selasa (9/2/2021) hingga pukul 18.00 WIB terjadi sebanyak enam kali guguran lava pijar sejauh maksimal 700 meter ke arah yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement