35 Warga Desa di Kulonprogo Positif Covid-19, Diduga Tertular Saat Pengajian

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Sebanyak 35 warga yang mayoritas tinggal di Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Temon, Kulonprogo, positif Covid-19. Mereka diduga terinfeksi virus saat mengikuti pengajian yang digelar di salah satu masjid, kalurahan setempat belum lama ini.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo Baning Rahayujati mengatakan kasus yang disebut klaster pengajian itu bermula dari salah satu warga Jangkaran, yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test pada 22 Januari 2021.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
BACA JUGA: Perbatasan DIY-Jateng Mulai Dijaga, Waktu Razia Dirahasiakan
Warga berjenis kelamin laki-laki itu sebelumnya sempat mengalami demam, dan oleh keluarga dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan. Karena menunjukkan gejala yang mengarah Covid-19, warga tersebut lantas dites swab dengan hasil positif.
"Saat dicek ternyata bapak itu saat sakit sempat mengikuti pengajian yang rutin digelar seminggu sekali di salah satu masjid di Jangkaran," kata Baning dalam jumpa pers di Kantor Dinas Kesehatan Kulonprogo, Kamis (11/2/2021) siang.
Dari situ, gugus tugas tingkat kalurahan langsung terjun untuk melakukan tracing terhadap peserta pengajian. Dari 58 jemaah yang masuk radar tracing, 39 menunjukkan gejala. Terhadap yang bergejala telah dilakukan swab test dengan hasil 34 positif Covid-19 plus satu yang merupakan kasus pertama. Sehingga total penderita sebanyak 35 orang.
Baning mengatakan berdasarkan laporan yang ia terima, pengajian itu tidak menerapkan protokol kesehatan, terutama soal aturan untuk tidak bersentuhan. Diduga hal itulah yang menyebabkan puluhan jemaah terinfeksi Covid-19.
BACA JUGA: Polisi Tetapkan Terapkan Penabuh Gamelan sebagai Tersangka Pembunuh Dalang & Keluarga
"Jadi di sana masih ada budaya bersalam-salaman, kemungkinan karena itu, untuk pemakaian masker informasinya sudah dijalankan hanya memang ada beberapa yang tidak menggunakan dengan benar," jelas Baning.
Baning mengatakan pihaknya masih terus melakukan upaya tracing terhadap kontak erat kasus. Hingga pagi ini, ada 27 sasaran tracing. Sebanyak 25 orang sudah menjalani swab test, dan saat ini masih menunggu hasilnya. Mereka yang positif maupun yang masih menunggu hasil swab test telah diminta melaksanakan isolasi mandiri. Masjid tempat pengajian itu juga sudah ditutup untuk sementara waktu.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Deretan Warung Sate di Seputaran Imogiri, Serbu Saat Buka Puasa!
Advertisement
Berita Populer
Advertisement