Advertisement

Promo November

Tak Dapat Bed, Sejumlah Pasien Covid-19 di Sleman Meninggal Dunia saat Isolasi Mandiri di Rumah

Abdul Hamied Razak
Minggu, 14 Februari 2021 - 19:17 WIB
Bhekti Suryani
Tak Dapat Bed, Sejumlah Pasien Covid-19 di Sleman Meninggal Dunia saat Isolasi Mandiri di Rumah Foto ilustrasi pemakaman jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni membungkusnya menggunakan plastik. - Ist/FOTO ANTARA

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Pemerintah Kabupaten Sleman mengakui sejumlah warganya yang terinfeksi Covid-19 meninggal dunia di rumah saat isolasi mandiri.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan kasus pasien yang meninggal saat isolasi mandiri di rumah karena menunggu rujukan tercatat sebanyak tiga kasus. Saat itu kondisi bed atau tempat tidur di RS rujukan penuh.

Advertisement

"Lainnya ada yang meninggal IGD RS atau di ruang isolasi menunggu kesiapan ICU. Ada juga yang meninggal saat dirawat di RS di luar Sleman yang terlambat memasukkan datanya," kata Joko, Minggu (14/2/2021).

BACA JUGA: Jokowi Teken Perpres Baru, Pengadaan Vaksin Covid-19 Bisa Nasional dan Asing

Joko mengatakan saat ini terjadi lonjakan kasus kematian pasien Covid-19 di Sleman. Berdasarkan data per 12 Februari terjadi penambahan 20 kasus dalam sehari sehingga pasien terkonfirmasi Positif Covid-19 di Sleman saat ini menyentuh angka 226 kasus.

Kondisi tersebut berdampak pada makin dekatnya rata-rata Case Fatality Rate (CFR) Sleman dengan rata-rata CFR nasional. Hingga Minggu (14/2) sore, total pasien Covid-19 yang meninggal ada 229 kasus dari total 9.325 kasus sehingga nilai CFR nya 2,42. "Saat ini, CFR saat ini 2,42. Angka nasional kemarin 2,72, jadi hampir mendekati," kata dia.

Dia mengatakan penambahan jumlah kasus pasien terkonfirmasi Covid-19 terjadi setelah dilakukan sinkronisasi data antara Puskesmas, Dinkes Sleman dan Dinkes DIY. Jika ditambah tiga kasus kematian pasien Covid-19 per Februari, katanya, jumlah kumulatifnya mencapai 229 kasus.

"Terus terang itu hasil konsolidasian data antara Dinkes DIY, Dinkes Sleman dan Puskesmas. Penambahan itu hasil pencocokan selama bulan Januari yang memang banyak kasus MD tidak terlaporkan," kata Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online

News
| Kamis, 21 November 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement