Advertisement

Senat USD Kukuhkan Prof Enade sebagai Guru Besar

Abdul Hamied Razak
Rabu, 17 Februari 2021 - 07:27 WIB
Nina Atmasari
Senat USD Kukuhkan Prof Enade sebagai Guru Besar Pengukuhan Prof. Enade Perdana Istyastono, Ph.D., Apt. sebagai guru besar tetap di Bidang Ilmu Analisis Farmasi dan Kimia Medisinal Universitas Sanata Dharma (USD), Selasa (16/2/2021). - Ist/dok

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Universitas Sanata Dharma (USD) mengukuhkan Prof. Enade Perdana Istyastono, Ph.D., Apt. sebagai guru besar tetap di Bidang Ilmu Analisis Farmasi dan Kimia Medisinal, Selasa (16/2/2021).

Pengukuhan Prof. Enade dilakukan setelah memperoleh surat keputusan (SK) penetapan guru besar dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim. SK tersebut dibacakan saat Sidang Terbuka Senat USD di Ruang Seminar Auditorium Driyarkara USD. Pembacaan SK dibacakan oleh Wakil Rektor III USD Romo Paulus Bambang Irawan.

Advertisement

Meski diselenggarakan secara langsung, acara ini berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Tamu undangan yang hadir wajib mamakai masker dan tetap menjaga jarak antar. Seremoni ini juga disiarkan via YouTube USD untuk disaksikan secara luas bagi warga kampus.

Baca juga: Setelah PTKM, Masyarakat Diharapkan Lebih Sadar Prokes

Dalam sidang tersebut, Prof. Enade penyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Analisis Farmasi dan Kimia Medisinal berjudul "Persevo in Silico, Ergo Sum" di hadapan Rapat Senat Terbuka USD. Dia menyebut judul tersebut merupakan adopsi dari ungkapan "Cogito, Ergo Sum" dari Rene Descartes dan masukan dari Romo Pertus Sunu Hardiyanta.

"Artinya kurang lebih Karena bertekun dalam komputasi, aku ada," kata Enade.

Secara umum, inti pidato Enade dibagi dalam tiga bagian. Perjumpaan, PyPLIF¹-³ dan Perspektif. Dalam bagian Perjumpaan secara khusus disampaikan perjumpaan-perjumpaan yang bermuara pada pidato pengukuhan tersebut sekaligus pengembangan PyPLIF. Sementara pada bagian PyPLIF dipaparkan secara teknis apa itu PyPLIF, ide yang melatarbelakangi dan pengembangannya.

Baca juga: Tekan Kemiskinan, Pemda DIY Andalkan Efek Proyek Nasional dan Padat Karya

Pada bagian Perspektif dijelaskan muara pengembangan dan pemanfaatan PyPLIF dalam rancangan, penemuan dan pengembangan obat berbasis struktur yang merupakan terjemahan langsung dari structure-based drug design, discovery and development.

Ia menjelaskan perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi berdampak pada perkembangan kimia medisinal komputasi. Penambahan mulekul per se, katanya sudah tidak sudah tidak cukup meyakinkan ketika dihadapkan pada big data yang terus berkembang karena didukung dengan peningkatan kecepatan komputasi.

Dalam perspektif ini, ia memprediksi dalam waktu dekat simulasi dinamika molekul dengan kombinasi machine learning akan menjadi hal yang rutin dalam drug discovery. "Untuk menangkap peluang itu saat ini dikembangkan PyPLIF HIPPOS untuk mengidentifikasi interaksi protein-ligan dari multi snapshots luaran simulasi dinamika molekul," katanya.

Dia berharap koleganya di kelompok keilmuan Teknologi Farmasi dapat memanfaatkan peluang untuk mendalami riset dan mengembangkan lini computational drug delivery di dunia kefarmasian. "Pada kesempatan ini saya sampaikan terima kasih Mendikbud yang telah menerbitkan SK Kenaikan Jabatan Akademik Dosen saya sebagai Profesor/Guru Besar, Pengurus Senat Universitas, Jajaran LLDIKTI dan seluruh pihak lainnya," kata Enade.

Rektor USD, Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. mengatakan pengukuhan tersebut tidak terlepas dari upaya USD untuk menjalani, menghidupi dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Salah satu persoalan akut yang dihadapi bangsa Indonesia adalah kemandirian untuk berfikir, keberanian untuk menggunakan konteks dengan cara sendiri untuk belajar. "Betapa kemandirian itu jauh dari yang dibayangkan, mulai energi hingga kesehatan. Banyak hal yang membuat kita tidak mandiri," katanya.

Jabatan fungsional Profesor merupakan jabatan memberikan posisi dan kesempatan untuk menjadi mandiri dalam pengembangan ilmu. Diapun mengapresiasi apa yang dilakukan Prof. Enade. Tidak ada alasan lagi bagi bangsa Indonesia untuk mandiri khususnya dalam bidang kesehatan karena bangsa ini memiliki sumberdaya alam yang berlimpah. Dia berharap pengukuhan tersebut semakin membuka kesempatan bagi USD untuk terus mendorong kemandiria bangsa.

"Dan ini menjadi kunci kalau kita menempatkan jabatan ini dalam konteks sebagai bagaian bangsa yang besar. Saya kadang iri dengan India dan Iran. Iran meski mendapat tekanan, mentalitas dan semangat belajarnya tinggi dan mempunyai kemandirian," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement