Advertisement
Awan Panas dan Hujan Abu Gunung Merapi Muncul Kembali
Luncuran awan panas Gunung Merapi menuju hulu Sungai Krasak sekitar pukul 12.44 WIB terlihat dari Kawasan Turi, Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Sleman, Kamis (7/1/2021). - Harian Jogja/Gigih M Hanafi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Meski belum signifikan, dalam sepekan terakhir aktivitas Gunung Merapi menunjukkan peningkatan. Hal ini terlihat dengan munculnya kembali awan panas yang diikuti hujan abu di sejumlah titik.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, menjelaskan awan panas terjadi setidaknya tida kali yakni pada Rabu (24/2/2021) dan Kamis (25/2/2021).
Advertisement
"Awan panas guguran terjadi sebanyak tiga kali dengan estimasi jarak luncur maksimal 1,9 km ke arah barat daya dan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 51 mm dan durasi 175 detik," ujarnya, Jumat (26/2/2021).
Awan panas guguran yangvterjadi pada Kamis (25/2) pada 16.52 WIB mengakibatkan terjadinya hujan abu tipis di sejumlah titik meliputi Kali Tengah Lor, Kali Tengah Kidul, Deles, dan Tlukan.
BACA JUGA: Begini Mekanisme dan Cara Daftar Vaksinasi untuk Lansia
Analisi morfologi area puncak pada Kamis (25/2/2021) terhadap Selasa (17/2/2021) menunjukkan adanya perubahan morfologi karena aktivitas guguran dan pertumbuhan kubah lava.
Volume kubah lava di sektor barat daya saat ini terhitung sebesar 618.700 meter kubik dengan laju pertumbuhan 13.600 meter kubik per hari. Sementara kubah lava kedua yakni yang berada di tengah kawah belum teramati karena kendala cuaca.
Pada aktivitas kegempaan, selama sepekan tercatat tiga gempa awan panas guguran, 14 gempa fase banyak, 985 gempa guguran, 37 gempa hembusan dan lima gempa Tektonik.
"Secara umum kegempaan internal pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu, sedangkan gempa di permukaan seperti gempa guguran meningkat dan munculnya awanpanas guguran," ungkapnya.
Dengan tingkat aktivitas ini status Gunung Merapi masih Siaga, dengan potensi bahaya berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Polda Metro Ungkap Pemicu Dua Debt Collector Tewas di Kalibata
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Epilepsi Kebal Obat Bisa Ditangani, Masyarakat Perlu Diedukasi
- Dishub Bantul Sebut Idealnya Butuh Enam Bus Sekolah
- Kunjungan DPRD DIY ke Museum KAA Suarakan Anti-Penjajahan
- Kementerian Komdigi Siapkan Genset Pulihkan Jaringan Telekomunikasi
- Pantai Parangtritis Menjadi Lokasi Edukasi Selancar bagi Pemula
Advertisement
Advertisement




