Advertisement
Dua Pasar Tradisional di Gunungkidul Akan Diperbaiki Tahun Ini
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul berencana melakukan perbaikan di dua pasar tradisional. Meski pagu anggaran sudah tertuang dalam di APBD 2021, namun kepastian masih menunggu kebijakan refokusing anggaran dari pemkab.
Kepala Bidang Pasar, Disperindag Gunungkidul, Ari Setiyawan mengatakan revitalisasi pasar tradisional merupakan salah satu agenda yang dimiliki pemkab. Hal ini terbukti adanya kegiatan pembangunan, baik yang bersifat pemeliharaan atau pun pembangunan secara menyeluruh di setiap tahunnya.
Advertisement
Untuk tahun ini, sambung dia, Disperindag sudah merencanakan perbaikan di Pasar Klampok, Kapanewon Purwosari dan Pasar Grogol di Kalurahan Bejiharjo, Karangmojo. Selain itu, kegiatan juga menyasar pembangunan area parkir di Pasar Munggi Barat di Kapanewon Semanu.
Baca juga: Jalan Gito-Gati Sleman Akan Dilebarkan & Dilengkapi Trotoar
“Pagunya sudah ada di APBD 2021. Misal untuk perbaikan di dua pasar, masing-masing dialokasikan Rp75 juta, sedang untuk pembuatan tempat parkir nominalnya Rp100 juta,” kata Ari, Senin (15/3/2021).
Meski pagu anggaran sudah tersedia, ia mengakui belum bisa memastikan apakah program bisa dilaksanakan atau tidak. Adanya kebijakan refokusing oleh pemkab, membuat pelaksanaan harus menunggu selesainya penyesuaian anggaran. “Kami masih tunggu hasil dari refokusing apakah program ikut dipangkas atau tidak,” ungkapnya.
Ari menuturkan pandemi corona berdampak terhadap program perbaikan pasar tradisional. Sebagai gambaran, tahun lalu ada 38 lokasi perbaikan, sedangkan di 2021 hanya ada tiga rencana kegiatan.
Baca juga: Jogja Sudah Kembali seperti Sebelum Pandemi, Pengunjung di Malioboro Membeludak
“Memang memberikan dampak karena dari puluhan program di tahun lalu, tinggal tiga kegiatan saja. Itu pun kepastian masih menunggu hasil dari refokusing,” katanya.
Disinggung mengenai program bantuan dari Pemerintah Pusat, Ari mengakui tahun ini Gunungkidul tidak mendapatkan bantuan untuk pembangunan pasar tradisional. “Memang ada tugas pembantuan dari kementerian, tapi kami [Gunungkidul] tidak mendapatkan karena di DIY yang memperoleh program hanya Bantul dan Sleman,” imbuh dia.
Kepala Disperindag Gunungkidul, Johan Eko Sudarto mengatakan, pemkab hingga sekarang mengelola 40 pasar yang tersebar di seluruh wilayah. Menurut dia, kondisi di pasar beragam ada yang baik, tapi ada juga yang butuh perbaikan. “Untuk prioritas perbaikan, kami fokus di pasar yang buka setiap hari,” katanya.
Johan mengakui program perbaikan terkendala dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki pemkab. Oleh karenanya, agar program dapat dimaksimalkan akan mengajukan bantuan ke Pemerintah Pusat atau upaya mengakses dana keistimewaan yang dimiliki Pemerintah DIY.
“Kami siapkan beberapa dokumen perencanaan sebagai dasar mengusulkan rehabilitasi pasar yang memerlukan pembiayaan dari Pemerintah Pusat atau lewat pembiayaan dana keistimewaan,” kata Johan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Wonogiri Cerah Berawan Pagi-Siang Ini, Simak Prakiraan Cuaca Jumat 19 April
- Qatar Juara Grup A, Garuda Muda hanya Butuh Imbang untuk Lolos ke Fase Gugur
- Menang Setelah 43 Tahun, Ini Fakta Kemenangan Langka Indonesia atas Australia
- Timnas Indonesia Ukir Dua Memori Indah di Stadion Abdullah bin Khalifa Qatar
Berita Pilihan
Advertisement
Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Rute Bus Damri dari Bandara YIA ke Klaten hingga Solo
- Peringatan BMKG, Waspada Hujan Lebat Disertai Petir di Wilayah DIY, Hari Ini Kamis 18 April 2024
- Top 7 News Harianjogja.com Kamis 18 Februari 2024, Buyern Vs Arsenal, Aduan THR, Volume Sampah Lebaran
- Pola Baru Kunjungan Wisatawan Selama Libur Lebaran 2024, Pusat Kuliner dan Oleh-oleh Ramai
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Kamis 18 April 2024
Advertisement
Advertisement