Advertisement
Jaga Sumber Air dengan Menanam 2.000 Bibit Pohon
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengajak masyarakat melakukan konservasi untuk menjaga sumber air. Hal ini disampaikan saat menghadiri Peringatan Hari Air yang diselenggarakan PDAM Tirta Handayani di Dusun Plosodoyong, Ngalang, Gedangsari, Senin (22/3/2021).
Menurut dia, potensi sumber air di Gunungkidul sangat melimpah karena banyak memiliki sungai-sungai bawah tanah. Sunaryanta mengakui potensi itu belum dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat.
Advertisement
BACA JUGA: 280 ASN di Kabupaten Ini Bertahun-Tahun Tidak Pernah ke Kantor
Permasalahan ini menjadi pekerjaan yang harus diselesaikan agar potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan warga. “Sudah ada kajian untuk pemanfaatan sumber air ini untuk kesejahteraan masyarakat. Bahkan, saya bersama dengan tim dari PDAM melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah titik sumber,” katanya.
Selain berjanji untuk mengoptimalkan sumber air di Gunungkidul, dalam peringatan Hari Air Sedunia bupati juga mengajak masyarakat menggiatkan program konservasi. Menurut dia, potensi sumber air yang dimiliki semakin lama semakin menipis sehingga upaya menjaga keberadaan sumber melalui konservasi.
“Tidak hanya dimanfaatkan, tapi kelestarian sumber harus dijaga,” katanya.
Sunaryanta menuturkan program konservasi air dapat dilakukan dengan menggerakan penanaman pohon. Ia pun mengapresiasi kegiatan dari PDAM Tirta Handayani dalam memperingai Hari Air Sedunia dengan menanam 2.000 bibit pohon di kawasan Geosite Sambipitu, Ngalang. “Program konservasi sangat penting agar sumber air bisa tetap terjaga,” ungkapnya.
Direktur PDAM Tirta Handayani Toto Sugiharto mengatakan sumber air memiliki peran penting untuk kehidupan. Oleh karenanya, upaya mempertahankan dan menjaga sumber air harus dilakukan sehingga manfaatnya bisa dirasakan selamanya.
“Kami lakukan peringatan dengan melakukan penanaman bibit pohon seperti jambu, jati, sirsak hingga pucuk merah. Untuk lokasi, kami pilih di bantaran sungai di Ngalang,” kata Toto.
Menurut dia, untuk layanan PDAM hingga saat ini belum menyasar ke seluruh wilayah karena baru mencapai 50%. Rencananya pelayanan tersebut akan ditingkatkan menjadi 80%, salah satunya dengan memaksimalkan potensi sumber sungai bawah tanah. “Di satu sisi kami akan mengoptimalkan potensi sumber untuk memaskimalkan layanan. Namun di satu sisi, juga harus menjaga agar sumber air bisa tetap terjaga,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- BEA CUKAI: Mari Bersama-sama Gempur Rokok Ilegal
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Kamis 28 Maret 2024
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 28 Maret 2024: Giliran Sleman, Jogja dan Bantul Cek Lokasinya!
- Jalur Trans Jogja dan Tarifnya, Cek di Sini!
- DPRD DIY Setujui Perubahan Propemperda DIY Tahun 2024
Advertisement
Advertisement