Advertisement
Pengembangan Geowisata di Menoreh Libatkan Warga
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Pariwisata (Dinpar) Kulonprogo mempersiapkan panggung geowisata di Pegunungan Menoreh. Potensi geowisata seperti gua dan gunung purba dinilai mampu menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung.
Kepala Dinpar Kulonprogo, Joko Mursito mengatakan pengembangan panggung geowisata di gugusan Pegunungan Menoreh dilakukan menyusul adanya penetapan status Gunung Purba Menoreh oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), beberapa waktu lalu.
Advertisement
"Pada 2020 UNESCO juga menetapkan cagar biosfer di kawasan Menoreh. Hal ini menjadi alasan bagi kami untuk mempersiapkan diri. Saat ini kami menyiapkan panggung geowisata purba dunia," ujar Joko saat dikonfirmasi, Senin (29/3/2021).
Beberapa titik yang diproyeksikan sebagai panggung geowisata di antaranya Gunung Ijo, Gunung Gajah dan Gunung Kendil. Untuk gua purba ada Gua Kiskendo dan Gua Sriti. "Kami berkesempatan memasarkan Kulonprogo dengan predikat destinasi wisata purba dunia. Dikembangkannya panggung geowisata juga merujuk pada hasil kajian akademisi yang menyatakan bahwa beberapa gunung dan gua di Menoreh dulunya merupakan kaldera raksasa gunung api purba dan gua berkarakter unik," kata Joko.
Pengembangan wisata di Menoreh juga menggandeng Badan Otorita Borobudur (BOB), khususnya menyasar sumber daya manusia (SDM) wisata. "Sebagai implementasi dari community based tourism, yakni pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Kami bersama BOB dan desa wisata di Perbukitan Menoreh mencoba untuk mengedukasi masyarakat untuk siap menyambut potensi wisata di sekitar mereka," kata Joko.
Dinpar juga menyiapkan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Riparda) di 2021-2025. Salah satu yang disiapkan yakni program Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD) Suroloyo-Sendangsono. "Wilayah Suroloyo hingga Sendangsono rencananya dikembangkan menjadi wisata bertema budaya alam pegunungan dan desa wisata bersegmen wisatawan minat khusus," kata Joko.
Ketua Komisi IV DPRD Kulonprogo, Istana mengatakan perkembangan destinasi wisata di Kulonprogo terbilang sangat pesat. Untuk wisata kini sudah bergeser menjadi jenis wisata budaya, kuliner, pertanian, edukasi dan paket wisata yang unik serta spesifik.
"Langkah Dinpar patut diapresiasi karena berani memulai dengan kerja sinergi dengan organisasi perangkat daerah lain, masyarakat, pengusaha, pelaku UMKM dan pihak terkait," kata Istana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Muncul Aksi Unjuk Rasa di Kantor KPU DIY
- Danais Kembali Dikucurkan untuk Mendukung Program Becak Listrik di 2024
- Heroe Poerwadi Kumpulkan Berkas Pendaftaran Cawali ke DPD Golkar Kota Jogja
- Kereta Api Terlambat, Daops 6 Yogyakarta Minta Maaf
Advertisement
Advertisement