Advertisement
Satpol PP Bantul Jaring Pria-Wanita Bukan Pasutri dan 9 Kapster Seksi
Kepala Satpol PP Bantul, Yulius Suharta (kanan), saat berbincang dengan Redaktur Harian Jogja, Arief Junianto, Jumat (28/9/2020). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Bantul berhasil menjaring sepasang laki-laki dan perempuan yang bukan pasangan resmi di sebuah hotel di kawasan Ngestiharjo, Kasihan Bantul, Rabu (7/4/2021) siang. Selain pasangan tidak resmi, Satpol PP juga menjaring sembilan kapster salon di kawasan Kasihan dalam operasi pekat yang mereka gelar.
Kepala Satpol PP Bantul Yulius Suharta, Kamis (8/4/2021) mengatakan operasi pekat sengaja digelar sebagai usaha mengatasi penyakit masyarakat jelang bulan Ramadan. Selain petugas dari Satpol PP, operasi juga melibatkan petugas dari Polres Bantul.
Advertisement
"Pada operasi kemarin, kami menyisir kawasan Kasihan. Kami mendatangi 2 salon dan memeriksa aktivitas mereka serta izin usaha mereka. Selain itu, kami juga menjaring sepasang laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri sah di sebuah hotel di Ngestiharjo, Kasihan," kata Yulius.
Baca juga: Intensitas Siklon Seroja Meningkat, BNPB Minta 6 Provinsi Siaga Termasuk DIY
Untuk pasangan suami istri yang tidak sah, Yulius menyatakan petugas langsung melakukan pembinaan di tempat. Selain itu, pasangan ini juga diberikan surat panggilan untuk datang ke kantor satpol PP.
Sedangkan di salah satu salon, petugas mendapatk enam orang terapis salon berpakaian minim, dan satu penjaga. Petugas sempat mengecek aplikasi gawainya dan mendapati salah satu terapis melakukan transaksi.
"Transaksi plus-plus dengan menggunakan aplikasi tersebut. Mereka langsung kami bina ditempat. Kami juga amankan, Kartu Identitasnya dan diberikan surat panggilan untuk datang ke kantor Satpol PP Bantul. Begitu juga kepada pemilik usaha kami minta datang ke kantor kami," terang Yulius.
Sedangkan di salon lainnya, Yulius menerangkan, petugas memeriksa izin usaha dan mendapati 3 kapster yang bertugas. "Mereka juga kami bina di tempat," ucap Yulius.
Baca juga: Tak Ada Anggaran, Empat EWS Rusak di Bantul Belum Diperbaiki
Menurut Yulius, operasi pekat akan terus dilakukan hingga bulan Ramadan. Tujuannya, agar segala bentuk pelanggaran dan penyakit masyarakat bisa ditekan.
"Kami ingin menciptakan suasana yang kondusif. Utamanya, mendekati bulan Ramadan," kata Yulius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- DPRD-Pemda DIY Sepakati 3 Raperda, Pariwisata Kalurahan Diperkuat
- Arus Masuk DIY via Prambanan Ramai, Lalu Lintas Lancar
- Rakor GTRA Kota Jogja Susun Program Awal Reforma Agraria 2026
- Penjahit Terban Mulai Pindah ke Pasar, Pedagang Waswas Sepi
- Antisipasi Banjir di Perkotaan, BPBD Pasang EWS Banjir di Kali Besole
Advertisement
Advertisement




