Advertisement
Tim Medis Terus Telusuri Kontak Erat Pasien Positif dari Dua Klaster
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Jumlah warga yang tertular Covid-19 dari kluster takziah di Dusun Panggang I, Giriharjo, Panggang dan mitoni di Dusun Ngasem, Getas, Playen terus bertambah. Petugas medis terus melakukan tracing guna melokalisir agar penyebaran tidak semakin bertambah.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, untuk penularan dari kluster takziah di Panggang sudah dilakukan tracing terhadap 370 orang. Jumlah ini masih bertambah karena total tracing diperkirakan mencapai 650 orang. “Masih terus berjalan,” kata Dewi, Selasa (20/4/2021).
Advertisement
Ia menjelaskan, dari tracing terhadap 370 orang, 37 orang diantaranya sudah dilakukan tes PCR. Adapun hasilnya, sebanyak 34 orang dinyatakan positif tertular Covid-19, dua warga yang tertular dinyatakan meninggal dunia. “Kemungkinan bertambah masih ada karena penelusuran terus dilakukan,” katanya.
Hal yang sama juga dilakukan untuk penularan dari kluster mitoni di Dusun Ngasem, Getas, Playen. Tim medis dari Puskesmas Playen terus melakukan 3T, yakni Traking, Tracing dan Treatment. Meski demikian, Dewi belum bisa memastikan berapa jumlah orang yang akan ditracing karena masih dalam pengerjaan. “Yang jelas penularannya sama besar dengan kluster takziah di Panggang,” ujarnya.
Baca juga: PTM Paling Ditunggu Siswa karena Bosan Daring
Ia menjelaskan, data sementara dari penularan kluster mitoni sudah ada 44 warga yang di tes PCR dan hasilnya 32 orang dinyatakan positif corona. “Masih bisa bertambah, tapi mudah-mudahan bisa segera selesai,” katanya.
Ia menambahkan, sesuai dengan standarisasi penanganan Covid-19, upaya traking, tracing dan treatmen harus dilakukan. Hal ini bertujuan untuk melokalisir penularan sehingga penyebaran tidak semakin bertambah banyak. “Untuk penanganan ada yang di rawat di rumah sakit, tapi kebanyakan dilakukan dengan menjalani isolasi mandiri,” imbuh Dewi.
Lurah Girharjo, Panggang, Aris Eko Widianto mengatakan, penularan kluster takziah telah meluas. Pada awalnya, hanya 15 orang yang tertular dan mengakibatkan RT 02 masuk dalam peta zona merah Covid-19. Namun dalam perkembangannya RT 04 juga masuk zona merah karena penularan dari kegiatan orang melayat.
“Tapi untuk RT 02 sudah turun menjadi zona kuning karena tinggal satu warga yang menjalani isolasi mandiri,” katanya.
Aris menjelaskan, sesuai dengan pemberlakukan Pembatasan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat berskala mikro, maka kegiatan sosial di RT 04 dilarang hingga statusnya dapat turunkan. Selain itu, warga yang terinfeksi wajib melakukan isolasi mandiri.
“Untuk logistik sudah dipersiapkan selama isolasi. Kami juga sudah memberitahu takmir masjid setempat agar tidak menyelenggarakan kegiatan sholat berjamaah,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Boyolali Kembali Diguyur Hujan Sore Ini, Simak Prakiraan Cuaca Sabtu 27 April
- Prakiraan Cuaca Klaten Sabtu 27 April: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan
- Bersahabat! Tidak Ada Hujan di Wonogiri pada Prakiraan Cuaca Sabtu 27 April
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
Berita Pilihan
Advertisement
1.119 WNI Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air dari Zona Konflik hingga Bencana Alam
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
- Waspadai Potensi Hujan Lebat dan Petir Siang Ini di Jogja dan Sekitarnya
- Punya Inovasi 5 Klaster, Rejowinangun Masuk Lima Besar Kelurahan Terbaik Se-Kota Jogja
Advertisement
Advertisement