Ini Imbauan Pemkab Bantul Agar Tragedi Sate Beracun Tak Terulang
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Kasus sate beracun di Bantul mengundang perhatian banyak pihak termasuk pemerintah kabupaten setempat.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul mengimbau masyarakat lebih waspada ketika menerima paket makanan yang identitas pengirimnya tidak jelas. Kasus kematian Naba Faiz Prasetya (10) usai mengonsumsi takjil harus menjadi pelajaran.
Advertisement
“Kalau menerima paket yang tidak diketahui identitas pengirimnya lebih baik dikembalikan. Jangan sampai kasus terulang lagi,” kata Sekda Bantul Helmi Jamharis, Jumat (30/4/2021).
BACA JUGA: Ini Syarat Perjalanan Lion Air Group Terbaru Masa Mudik
Sekda juga meminta driver ojek online (ojol) untuk lebih teliti. Jika menerima order di luar aplikasi harus jelas identitas pengirimnya. Ketika paket yang dikirim ditolak pengemudi ojol bisa mengembalikan kepada pengirimnya. “Lebih baik gunakan aplikasi saja, jika terpaksa minta identitas pengirimnya,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono. Menurutnya menjelang busa puasa dan lebaran masyarakat harus hati-hati menerima kiriman paket makanan. Jika tidak mengenali lebih baik makanan itu dikembalikan. 11 TPS Gelar Pemungutan Ulang, Begini Penjelasan KPU Bantul “Kalau tidak jelas lebih baik dikembalikan,” katanya.
Artikel ini telah tayang di yogya.inews.id dengan judul "Ini Imbauan Pemkab Bantul agar Takjil Maut Tak Terulang".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : iNews.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement