Advertisement

Dema Fishum UIN Menyambut Ramadan melalui Webinar Moderasi Beragama dalam Bingkai Keragaman Nusantara

Media Digital
Senin, 03 Mei 2021 - 13:47 WIB
Budi Cahyana
Dema Fishum UIN Menyambut Ramadan melalui Webinar Moderasi Beragama dalam Bingkai Keragaman Nusantara Webinar Ramadhan dengan tema "Moderasi Beragama dalam Bingkai Keragaman Nusantara". - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Persoalan mengenai moderasi beragama masih gencar dibicarakan, seperti halnya yang telah dilaksanakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (Dema Fishum) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam Webinar Ramadhan dengan tema “Moderasi Beragama dalam Bingkai Keragaman Nusantara” acara diselenggarakan secara virtual melalui Zoom Meeting dan berjalan sukses pada Minggu (2/5/2021).

Antusiasme peserta sangat tinggi karena DEMA FISHUM menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten dalam bidang tersebut yakni Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, M.A. (Plt. Kepala Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya LIPI), Dr. H. Nadirsyah Hosen, M.A., Ph.D. (Akademisi Indonesia), dan Savic Ali (Founder Islami.co dan Direktur NU Online).

Advertisement

Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag., M.A. (Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) dan Dr. Mochammad Sodik, S.Sos., M.Si. (Dekan FISHUM) dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap kerja keras panitia dalam mengusung acara ini. Pemaparan materi pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, M.A., “Dengan adanya pendapat dan sikap yang heterogen menjadikan lingkup tersebut harmonis dan saling toleransi serta memahami” tuturnya. Selanjutnya disusul dengan pemaparan materi oleh Savic Ali, “Moderasi beragama sudah menjadi kesepakatan bersama di kalangan masyarakat. Indonesia menjadi rumah bersama bagi seluruh masyarakat. Namun, Indonesia masih berada di bawah awan gelap kebencian. Masih banyak ekstrimisme yang terjadi. Maka hal ini menjadi PR besar kita bersama” jelasnya. Di pertengahan pemaparan materi, Savic Ali menampilkan kepada peserta mengenai data-data potensi membaca masyarakat Indonesia yang masih rendah. Oleh karenanya, eksistensi sosial media harus dimanfaatkan dengan baik dan tepat sebagai media dakwah, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya.

Menurutnya hal tersebut merupakan jalan alternatif untuk tetap menyebarkan pengetahuan kepada masyarakat Indonesia. Acara ditutup dengan pernyataan sikap terkait moderasi beragama di Indonesia yang disampaikan oleh Fajar Wahyu Gumelar selaku Ketua DEMA FISHUM bahwa kita harus memperkuat pendidikan berbasis agama, memperkuat literasi media dalam menanggulangi hoax, memperkuat Tim Cyber di kementerian/lembaga dan organisasi sosial keagamaan, memperkuat deteksi dini munculnya paham-paham yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moderasi, dan menjadikan Indonesia sebagai rumah bersama. Harapannya, acara ini dapat memberikan pengetahuan luas bagi para peserta mengenai betapa pentingnya moderasi beragama dalam keragaman nusantara. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Lowongan Kerja: Kemensos Buka 40.800 Formasi ASN 2024, Cek di Sini!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 16:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement