Advertisement
Mulai Rabu Sore, Super Blood Moon Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang di Seluruh DIY

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi gerhana Bulan total pada Rabu (26/5/2021) petang. Peristiwa langka ini akan memperlihatkan gerhana Bulan yang lebih besar dari biasanya karena bertepatan dengan perigee.
Kepala Stageof BMKG Yogyakarta, Ikhsan Pramudya, menjelaskan gerhana Bulan total terjadi ketika terhalangnya sinar Matahari oleh Bumi, disebabkan oleh dinamisnya pergerakan Matahari, Bumi, dan Bulan. “Terjadi 195 tahun sekali,” ujarnya, Senin (24/5/2021).
Advertisement
BACA JUGA: Puluhan Warga Kembangan Kutu Bambanglipuro Positif Covid-19, Ini Sumber Penularannya
Bertepatan dengan perigee, gerhana Bulan total akan terlihat lebih besar. Ia menjelaskan Super Blood Moon akan terjadi dalam dua fase yang berlangsung selama lima jam lima menit. Dimulai pada pukul 15.46 WIB dan berakhir pada 20.51 WIB, dengan puncak gerhana yang terjadi pada 18.18 WIB.
Super Blood Moon teramati di hampir semua wilayah di Indonesia, termasuk DIY. Masyarakat bisa menyaksikannya dengan mata telanjang, tanpa bantuan kacamata khusus gerhana. “Tidak berbahaya pada kesehatan mata. Kalau gerhana Matahari mesti pakai kacamata khusus. Ini tidak perlu,” ungkapnya.
Fenomena ini memiliki dampak kepada Bumi, yakni meningkatnya pasang air laut. Hal ini disebabkan gravitasi Bulan pada saat mengalami gerhana lebih besar dari gravitasi Bumi, sehingga menarik lebih kuat air laut. Ia mengimbau masyarakat di pesisir agar lebih waspada karena air laut akan lebih tinggi dari biasanya.
BACA JUGA: Pemkot Jogja: Permukiman Padat Jadi Penyebab Penyebaran Covid-19
Meski demikian, meningkatnya air laut ini belum membahayakan aktivitas nelayan. “Ketinggian enggak tahu pasti karena setiap pantai kelandaiannya berbeda-beda. Jadi kami tidak bisa prediksi berapa ketinggiannya. Namun yang jelas bisa lebih tinggi dari yang biasanya,” ungkapnya.
Stageof BMKG Yogyakarta akan mengamati Super Blood Moon yang disiarkan langsung melalui Youtube, dari rooftop Gedung Radar Stasiun Klimatologi Sleman. Pengamatan berlangsung pada 17.30 WIB sampai selesai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kepala Desa di Garut Gondol Dana Desa Rp700 Juta, Langsung Ditahan Kejaksaan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Libur Sekolah, Penyaluran MBG di Gunungidul Dirapel Seminggu Sekali
- Kuasa Hukum Mbah Tupon Kumpulkan Bukti Sidang Pidana Kasus Dugaan Mafia Tanah
- BPJS Kesehatan PBI Milik 6.600 Warga Kulonprogo Non-Aktif, Ini Penyebabnya
- Rasulan dan Hajatan Jadi Penyumbang Inflasi di Gunungkidul
- Pemkab Sleman Beri Penghargaan Atlet Popda 2025
Advertisement
Advertisement