Advertisement
Hanya 40 Persen KUD yang Mampu Bertahan Hadapi Pandemi

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada perusahaan besar, namun juga kepada Koperasi Unit Desa (KUD). Dari total 9.436 KUD di Indonesia, ada sebanyak 40 persen yang sampai saat ini berhasil bertahan di tengah pandemi.
Direktur Utama Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) Portasius Nggedi mengatakan agar tetap bertahan ditengah pandemi, pihaknya melakukan terobosan dengan digitalisasi gudang KUD.
Advertisement
Harapannya, dengan digitalisasi UMKM khususnya warung-warung di dekat KUD tetap bisa bertahan dan roda perekonomian tetap berjalan.
BACA JUGA : 100 Koperasi Modern Ditarget Berdiri di 2021
"Untuk digitalisasi, kami menggandeng Jaringan Logistic Indonesia (JLI). Inkud dan JLI juga siap memberdayakan warung-warung kecil sebagai mitra usaha baru," kata Portasius, saat melaunching digitalisasi gudang KUD di KUD Tri Upoyo Kapanewon Piyungan, Bantul, Senin (31/5).
Lebih lanjut Portasius menyatakan untuk membangkitkan lagi KUD dan UMKM di sekitarnya, Inkud dan JLI memberikan tawaran kepada mitra UMKM untuk beroperasional tanpa memiliki modal awal.
Nantinya, JLI memasok produk-produk kebutuhan pokok dengan harga bersaing ke gudang-gudang KUD yang tersebar di Pulau Jawa.
Diharapkan, nantinya warung mitra KUD di sekitar gudang yang berada di radius 10 kilometer akan mendapat pasokan barang dengan harga lebih murah.
"Dan, pengiriman yang lebih cepat. Sistem konsinyasi ini pedagang bisa mengambil barang di sini dengan perjanjian kesepakatan dan yang paling penting adalah kepercayaan," jelasnya.
Untuk menjadi mitra dan menjalankan usaha warung tanoa modal, calon mutra tinggal mengakses laman www.linistore.id untuk melakukan pendaftaran. Setelah itu, tim akan melakukan survey ke lokasi yang akan dijadikan warung.
BACA JUGA : Ratusan Koperasi di Bantul Terdampak Pandemi
"Jika permohonan disetujui, mitra UMKM sudah bisa memesan sejumlah produk untuk diambil di gudang KUD," jelasnya.
Nantinya mitra UMKM tinggal membayar sesuai jumlah produk yang sudah laku terjual dalam jangka waktu tertentu.
"Untuk produk yang belum terjual, bisa dikembalikan ke gudang KUD. Kami beri waktu dua pekan, jika barang tidak terjual bisa dikembalikan," kata Portasius.
Portasius menilai langkah yang ditempuh pihaknya lebih kepada upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. "Apalagi pandemi telah memberikan dampak dan tantangan bagi mitra UMKM," ucapnya.
Kepala Dinas Koperasi, UMK dan Perindustrian Kabupaten Bantul Agus Sulistiyana mengapresiasi langkah dari Inkud dan JLI. Ia berharap langkah ini mampu membangkitkan kembali KUD di Bantul yang saat ini kondisinya memprihatinkan.
BACA JUGA : Ada Pandemi Corona, Koperasi di Sleman Berikan
Meski ada 17 KUD aktif dan ada 5 gudang, namun Agus menilai sudah saatnya ada perubahan SDM dan manajemen di tubuh KUD. "Sudah saatnya pembenahan. Agar keberadaan KUD nantinya mampu membantu UMKM di sekitarnya," harap Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Sabtu 5 Juli 2025, DIY Cerah Berawan
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Hari Ini, Sabtu Malam 5 Juli 2025
- Jalan-jalan ke Lokasi Wisata di Jogja Naik Trans Jogja Saja, Cek Tarif dan Jalurnya di Sini
- Tarif dan Jadwal DAMRI Semarang Jogja
- Jadwal Pemadaman Listrik di Jogja dan Sekitarnya Hari Ini, Sabtu 5 Juli 2025, Cek Lokasi Terdampak di Sini
Advertisement
Advertisement