Advertisement
Kawasan Industri Piyungan Melempem, Bupati Bantul Tegur Pengelola

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL- Pemerintah Kabupaten Bantul menegur pengelola Kawasan Industri Piyungan (KIP), PT Yogyakarta Isti Pratama (YIP) menyusul belum ada perkembangan signifikan untuk pengembangan kawasan tersebut. Teguran dilakukan beberapa waktu lalu sebagai upaya Pemkab Bantul untuk mempercepat pengembangan KIP.
“Saya memberikan teguran kepada PT YIP. Kok nggak ada progres. Katanya sanggup datangkan investor,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Kamis (3/6/2021).
Advertisement
Halim mengungkapkan, tujuan dari pemberian teguran yang dilakukan oleh Pemkab Bantul kepada PT YIP adalah agar ada percepatan pembangunan dan pengembangan untuk menjaring investor lebih banyak di KIP.
Sebab, selama enam tahun mengelola KIP, PT YIP yang memiliki kewenangan untuk lahan seluas 85 hektare di kawasan itu, baru digunakan 6,5 hektare.
BACA JUGA: Pemda DIY Angkat Bicara Soal Penolakan Pemakaman Pasien Covid-19 dengan Prokes di Bantul
Oleh karena itu Pemkab khawatir, sisa sewa 14 tahun yang dimiliki oleh PT YIP akan tidak optimal dan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi di Bantul.
“"Saya khawatir ini akan berpengaruh pada minat calon investor, karena waktu sewanya tinggal 14 tahun.
Pemkab sendiri berkomitmen untuk menganggarkan dan membangun akses jalan menuju ke lokasi industri tersebut,” terangnya.
Lebih lanjut Halim mengungkapkan Pemkab telah menganggarkan dana Rp39 miliar untuk pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur akses masuk dan keluar ke KIP. Selain itu Pemkab memiliki kepentingan terhadap KIP sebagai upaya penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, kemitraan masyarakat, dan penanggulangan kemiskinan.
“Sehingga semakin cepat berkembang, KIP ini akan semakin cepat pula memberikan dampak positif kepada sektor-sektor lainnya,” ucap Halim.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Dan Perindustrian Bantul, Agus Sulistyana mengatakan PT YIP sudah membuat zonasi-zonasi industri di KIP. Namun, sampai saat ini belum semua lahan dipergunakan. Sementara Pemkab juga sedang mempersiapkan kawasan industri lainnya, yakni di Sedayu. Bahkan, saat ini ada beberapa investor yang tertarik untuk masuk.
“Arahnya untuk yang Sedayu, nanti bisa dikelola oleh Pemkab sendiri,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kasus Pemerasan Tenaga Kerja Asing, Staf Ahli Kementerian Tenaga Kerja Terima Rp18 Miliar
Advertisement

Harga Tiket Masuk Gembira Loka Selama Liburan Sekolah 2025 dan Jam Bukanya
Advertisement
Berita Populer
- Ribuan Rumah Tidak Layak Huni di Kulonprogo Masih Belum Ditangani
- DLHK DIY Minta Kabupaten-Kota Tangani Sampah Liar di Ring Road
- Dukcapil Sleman Terima Laporan Dugaan Penipuan Verifikasi Data IKD
- Temui Sultan HB X, ASKI DIY-Jateng Bahas Penguatan Ekosistem Kopi Berbasis Budaya, Pendidikan dan Lingkungan
- Kebakaran Truk Tangki BBM di Jalan Wates Jogja, Begini Simulasi Aksi Kedaruratan yang Dilakukan Pertamina Patra Logistik
Advertisement
Advertisement