Advertisement
Viral Warga di Ponjong Tolak Pemakaman Jenazah Covid-19, Ini Penjelasan Dinkes
Advertisement
Harianjogja.com, PONJONG – Peristiwa penolakan pemakaman jenazah Covid-19 terjadi di Dusun Trengguno Lor, Sidorejo, Ponjong, Gunungkidul viral di medsos. Dinas Kesehatan Gunungkidul menilai kejadian ini dikarenakan kurangnya sosialisasi kepada warga sehingga peristiwa tersebut terjadi.
Penolakan jenazah dimakamkan dengan standariasi Covid-19 terjadi pada Jumat (11/6) sore. Video tindakan penolakan sempat viral karena muncul di media sosial. Adanya penolakan maka jenazah S, mantan Danramil berpangkat terakhir Mayor ini dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kalabangi Wetan, Kalurahan Ngeposari, Semanu.
Advertisement
BACA JUGA : Kerap Bantu Pemakaman Pasien Covid-19, Mantan Kadinsos
Dalam video yang beredar di linimasa tersebut seorang warga mengungkapkan alasan tidak menyetujui jenazah pasien Covid-19 dimakamkan di kampungnya.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, tidak tahu persis peristiwa penolakan ini. Namun ia menilai bahwa hal ini terjadi karena masyarakat masih ada yang belum paham mengenai corona.
“Sudah ratusan jenazah dikebumikan dengan standarisasi Covid-19, bahkan ada yang berasal dari luar daerah. Kejadian ini baru pertama kali setelah ada kasus corona sejak Maret 2020,” kata Dewi, Minggu (13/6/2021).
BACA JUGA : Cerita Berliku Sebelum Jenazah Covid-19 di DIY
Dia menjelaskan, dari sisi medis pemulasaraan ala corona sudah sangat aman. Hal ini dikarenakan proses sudah ditangani dan dijamin keamanannya pada saat berada di rumah sakit. Oleh karenanya, masyarakat tidak perlu khawatir dengan prosesi ini.
Menurut Dewi, justru yang harus diwaspadai adalah kegiatan takziah. Pasalnya, kegiatan sosial ini bisa memicu adanya penularan corona apabila tidak dijalankan dengan protokol kesehatan secara ketat. “Sudah ada klaster takziah dimana ada puluhan orang tertular virus corona,” ungkapnya.
Ditambahkannya, sosialisasi ke masyarakat akan terus digalakkan mulai dari bahwa corona hingga prosesi pemakaman jenazah warga yang dinyatakan positif. Terlebih lagi, sekarang ini kasus corona di Gunungkidul juga sedang mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan munculnya berbagai klaster penularan mulai dari hajatan, rasulan, tempat usaha, keluarga, pondok pesantren hingga kegiatan tunangan di masyarakat.
BACA JUGA : Pemda DIY Angkat Bicara Soal Penolakan Pemakaman
“Semua harus bersinergi mulai dari satgas di tingkat kabupaten, kapanewon hingga kalurahan agar terus mensosialisasikan. Tujuannya, selain upaya pencegahan penularan, juga agar tidak ada lagi kasus penolakan pemakaman dengan standar Covid-19,” katanya.
Kapolsek Ponjong, AKBP Sudono saat dikonfirmasi kemarin membenarkan adanya penolakan pemakaman ala corona di Kalurahan Sidorejo. Meski demikian, menilai permasalahan tersebut sudah terselesaikan karena warga yang menolak sudah menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi.
“Kami sempat panggil empat orang termasuk lurah dan kepala dusun untuk dimintai keterangan terkait permasalahan ini,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Perpanjang Kenaikan HET Beras Premium untuk Jaga Stok di Pasaran
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- Antisipasi Cuaca Ekstrem, Masyarakat DIY Diminta Memangkas Pohon
- Kenakalan Remaja Marak saat Ramadan, Disdikpora DIY Minta Sekolah Ikut Mengawasi
- Warga Binaan Lapas Wirogunan Ikut Berpuasa dan Tadarus Al-Qur'an di Bulan Ramadan
- Dampingi Para Wirausahawan Muda, Pemkot Jogja Gelar Home Business Camp
- Baznas DIY Distribusikan Ribuan Paket Zakat ke OPD Pemda DIY
Advertisement
Advertisement