Advertisement
Angka Stunting Diperkirakan Meningkat Akibat Pandemi
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Angka kasus stunting di Indonesia diprediksi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI meningkat hingga 32,5 persen saat pandemi Covid-19.
Untuk menekan persentase tersebut, maka perlu ada pencanangan program pengawasan bayi hingga berumur 1.000 hari agar bebas dari stunting.
Advertisement
Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo mengatakan besaran presentase kenaikan tersebut didasarkan kepada prediksi dari para ahli. Selain itu angka itu kemungkinan bisa meningkat, mengingat pandemi Covid-19 masih terjadi.
"Karena kematian ibu dan kematian bayi anak naik. Kalau kematian bayi naik mesti morbiditasnya naik, kalau mortal naik itu morbid naik," kata Hasto, di Kalurahan Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Senin (14/6/2021).
Sementara untuk stunting, terjadi karena sakit berulang-ulang. Karena, lanjut Hasto, kasus stunting tidak harus disebabkan karena kemiskinan. Akan tetapi, dikarenakan minimnya pengawasan tumbuh kembang bayi hingga berusia 2 tahun. Adapun, salah satu cara mengatasi stunting, adalah dengan program bayi hebat dengan mengawasi tumbuh kembang bayi hingga berumur 1.000 hari. Agar usaha mengatasi stunting ini maksimal, maka BKKBN menggandeng sektor swasta.
"Ini sudah saya usulkan di dalam Perpres. Jika BKKBN ditunjuk menjadi koordinator percepatan penanganan stunting, kami ingin 5 juta ibu hamil di Indonesia didampingi," lanjut Mantan Bupati Kulonprogo ini.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting BKKBN DIY Yuni Hastuti menyatakan program bayi hebat adalah program antistunting berkelanjutan. Di mana, program ini meliputi pendampingan, pemantauan dan pemberian bantuan makanan tambahan kepada ibu hamil dari keluarga tidak mampu sampai bayi berusia 2 tahun.
"Ke depan harapannya, warga juga bisa memberikan bantuan dalam bentuk materi atau tenaga untuk menurunkan stunting," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kabar Duka: Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 23 April 2024: Aerotropolis YIA hingga Jukir Liar di Kota Jogja
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Selasa 23 April 2024
- Pemkot Jogja Dampingi Pengusaha Muda, Inkonsistensi Menjadi Kendala
- Imunisasi Serentak IBI DIY untuk Memperluas Cakupan
- Pilkada 2024, PDIP DIY Tegaskan Terbuka Bekerja Sama dengan Partai Lain
Advertisement
Advertisement