Advertisement
Meski Terus Melonjak, Covid-19 di DIY Belum Mencapai Puncak Penularan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Tren kasus Covid-19 berdasarkan rate of transmission (RT) atau tingkat penularan di DIY semakin tak terbendung. Kasus baru harian selama sepekan terakhir melonjak secara drastis dan konsisten.
Senin (28/6/2021), jumlah positif Covid di DIY memecahkan rekor dengan 859 kasus dan 32 pasien meninggal dunia.
Advertisement
Pendiri Laboratorium Statistik Terapan RoomStat, Budhi Handoyo Nugroho, mengatakan baik di wilayah Sleman, Kota Jogja, Bantul dan Kulonprogo, belum terlihat puncak tingkat penularan. Artinya, kasus-kasus penularan masih terus berpotensi terjadi dengan skala masif.
"Butuh data minimal 10 hari tren menurun, baru bisa dipastikan telah muncul puncak RT," papar Budhi kepada Harian Jogja, Senin (28/6/2021).
Kondisi berbeda terlihat di Gunungkidul. Menurut Budhi, puncak penularab di Gunungkidul sudah terlihat per 17 Juni lalu ketika tingkat penularannya mencapai 5.81 dengan kecepatan kenaikan kasus 438,89%. "Pada 1 Juni tingkat penularan hanya 1.08, namun dalam kurun waktu hanya 17 hari naik menjadi 5.81, atau per hari naik 25,82%," paparnya.
Tingginya RT ini, lanjut Budhi, menyebabkan butuh waktu yang panjang untuk menurunkan kecepatan penularan, dari puncak ke 27 Juni (RT 4.03). Penurunan rata-rata kecepatan hanya 3,55% sehingga diperoleh persamaan eksponensial hingga suatu saat melandai. Ia memperkirakan pada 9 September penurunan kasus bisa terjadi atau kasus harian mengecil seperti 18 Mei 2021.
"Saat ini kecepatan RT 4.03 ini masih tergolong sangat cepat hingga nanti diperoleh puncak kasus aktif yang hingga saat ini belum terlihat. Artinya lonjakan kasus masih bisa terjadi sewaktu-waktu bila tidak ada upaya pengetatan yang lebih kuat," ujarnya.
Budhi mengingatkan dampak paling memprihatinkan adalah jumlah kematian di Gunungkidul yang melonjak tajam dengan kenaikan 437,8%. "Perlu diketahui, dampak ini setara dengan kenaikan fantastis kecepatan penularan RT yang mencapai 438,89%," katanya.
Budhi mencatat terjadi kasus baru harian rata-rata lebih dari 1.000 kasus sejak 22 Juni lalu. Data tersebut dihimpun dari data Satgas Covid-19 masing-masing kabupaten dan kota di DIY. Pada 22 Juni tercatat 1.013 kasus (total Sleman, Kota, Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul), 1.088 kasus (23/6/2021), 1.277 kasus (24/6/2021), 1.403 kasus (25/6/2021), 1.660 kasus (26/6/2021) dan 27 Juni sebanyak 1.372 kasus.
Sampai saat ini, menurut Budhi, terdapat perbedaan data jumlah pasien Covid-19 yang dirilis Satgas Covid-19 DIY dengan data yang ia himpun dari masing-masing kabupaten kota. Menurutnya, gap data antara DIY dengan kelima kabupaten dan kota per 27 Juni mendekati 7.000 kasus. "Ini membuat utang provinsi semakin menumpuk," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Ini Dia Ernando Ari Sutaryadi, Pahlawan Kemenangan Timnas U-23 atas Korsel
- Luar Biasa! Sikat Korsel, Indonesia Cetak Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23
- Indonesia Gagal Pertahankan Keunggulan, Pertandingan Lanjut ke Extra Time
- Profil Rafael Struick, Pemborong Dua Gol ke Gawang Korsel di Piala Asia U-23
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Kamis 25 April 2024
- DIY Peroleh Kuota Transmigrasi untuk 16 KK di 2024
- Jadwal Layanan Samsat Keliling Jogja Kamis 25 April 2024
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 25 April 2024, Giliran Sleman, Kota Jogja dan Kulonprogo
Advertisement
Advertisement