Advertisement

Selama 2 Pekan, Tim Pemakaman Sleman Kuburkan 534 Jenazah Covid-19

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 16 Juli 2021 - 05:17 WIB
Sunartono
Selama 2 Pekan, Tim Pemakaman Sleman Kuburkan 534 Jenazah Covid-19 Foto ilustrasi: Tenaga pikul membawa jenazah dengan protokol COVID-19 untuk dimakamkan di TPU Cikadut, Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/6/2021). - ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Angka kasus kematian pasien Covid-19 di Sleman melonjal drastis. Hanya dalam dua pekan, sebanyak 534 jenazah dimakamkan sesuai protokol kesehatan.

Advertisement

"Tim pelayanan pemakaman BPBD Sleman dari tanggal 1-14 Juli, sudah memakamkan sejumlah 534 jenazah. Ini rekor [tertinggi jumlah kematian] karena data baru berjalan dua pekan," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Sleman, Makwan, Kamis (15/7/2021).

BACA JUGA : Gawat! Di Level Dunia, Kasus Covid Harian Indonesia Nomor 1, Kematian Nomor 2

Dari jumlah tersebut, lanjutnya, sekitar 126 jenazah pasien Covid-19 meninggal saat menjalani isolasi mandiri (Isoman). Layanan pemulasaraan pasien yang meninggal ini juga dilalukan oleh Tim Layanan Dekontaminasi, Pemakaman dan Pemulasaraan BPBD Sleman.

"Pasien meninggal paling banyak di rumah sakit, saat isoman di rumah sebanyak 126 kali. Rinciannya perempuan 57 kasus dan laki-laki 59 kasus," katanya.

Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Sleman mengalami lonjakan drastis pada Kamis (15/7/2021). Dilaporkan Tim Satgas DIY melaporkan dari sebanyak 2.706 kasus baru Covid-19 sebanyak 901 kasus berasal dari Sleman. Jumlah tersebut merupakan kasus harian tertinggi yang sampai saat ini.

Lonjakan kasus tersebut, kata Kelapa Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo salah satunya disebabkan tracing massif yang dilakukan puskesmas kepada warga yang kontak erat dengan pasien Covid-19. Selain itu, angka penularan virus Corona di Sleman memang sangat tinggi meskipun sedang digelar PPKM Darurat.

BACA JUGA : Kasus Kematian Covid-19 di Kulonprogo Terus Bertambah, Satgas Ungkap Penyebabnya

"Efek PPKM Darurat kalau diterapkan secara konsisten dan ketat, baru akan terlihat setelah tanggal 17 Juli, bahkan mungkin akhir Juli," kata Joko.

Sementara, target testing di Sleman memang tinggi. Setiap hari, Dinkes menargetkan testing sebanyak 2712 tes per hari. "Saat ini penularan virus sudah masuk tahap community transmission sehingga semakin banyak yang ditracing maka semakin banyak yang ketemu positif Covid-19," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Bidik Dugaan Penggelembungan Harga APD Covid-19

News
| Sabtu, 20 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement