Advertisement
Varian Delta Masuk DIY, Sultan Larang Kerja Bakti & Minta Warga Pakai Masker Dobel
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyebut 20 warga DIY yang terpapar varian Delta. Sultan meminta warga meningkatkan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan.
"Perlu kami sampaikan bahwa hasil pemeriksaan WGS terhadap 25 spesimen, yang terdiri atas 15 orang dewasa dan 10 anak-anak, mengindikasikan bahwa 20 orang telah terpapar varian Delta, dengan rincian 11 kasus pada orang dewasa dan sembilan kasus pada anak-anak," kata Sultan, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/7/2021).
Advertisement
BACA JUGA: Sultan: 20 Warga DIY Terpapar Varian Delta, 9 Anak-Anak
"Merujuk pada pesatnya pertambahan kasus positif Covid-19 di DIY secara merata akhir-akhir ini, tidak menutup kemungkinan telah terjadi penyebaran varian mutasi virus tersebut.”
Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini mengatakan varian Delta memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi. Namun demikian untuk saat ini tidak ada perbedaan dalam upaya pencegahan maupun pengobatan. Menurut Sultan, perlu percepatan dan cakupan vaksinasi Covid-19 pada masyarakat, karena orang yang tidak divaksinasi bisa menjadi sumber mutasi baru.
Selain itu, tracing harus dikuatkan terhadap kontak erat kasus positif Covid-19 terjadi, baik di lingkup rumah tangga, masyarakat maupun perkantoran. Penguatan tracing juga harus dilakukan kepada kontak erat pemilik risiko tinggi, yaitu warga masyarakat dengan usia 65 tahun ke atas atau memiliki penyakit penyerta.
"Kontak erat harus melakukan karantina tanpa terkecuali. Pastikan seluruh protap isolasi dan karantina benar-benar dipatuhi," tegas Sultan.
BACA JUGA: Menkes: Varian Delta Sudah Masuk DIY Sejak Juni
Sultan meminta penerapan protokol kesehatan diperketat, yaitu menggunakan dobel masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas dan interaksi, kapan dan di manapun berada.
Kemudian, pemerintah akan memperketat dan memastikan tidak ada kegiatan perkantoran dan kegiatan kemasyarakatan yang menimbulkan potensi kerumunan, seperti hajatan, kerja bakti, maupun pertemuan tatap muka serta meningkatkan peran masyarakat dalam mendukung pelaksanaan isolasi mandiri dan karantina mandiri dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, berlandaskan prinsip-prinsip keselamatan dan rasa kepedulian sosial.
"Pasien positif diimbau melakukan isolasi di selter-selter yang ada, karena isolasi mandiri tanpa adanya pengawasan dan pendampingan dapat menimbulkan efek yang lebih fatal baik bagi diri sendiri, anggota keluarga yang lain, maupun masyarakat sekitar,” ujar Sultan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Sempat Cerah Berawan lalu Hujan, Simak Prakiraan Cuaca Wonogiri Jumat 26 April
- Ini Dia Ernando Ari Sutaryadi, Pahlawan Kemenangan Timnas U-23 atas Korsel
- Luar Biasa! Sikat Korsel, Indonesia Cetak Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23
- Indonesia Gagal Pertahankan Keunggulan, Pertandingan Lanjut ke Extra Time
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
- DIY Peroleh Kuota Transmigrasi untuk 16 KK di 2024
- Jadwal Layanan Samsat Keliling Jogja Kamis 25 April 2024
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 25 April 2024, Giliran Sleman, Kota Jogja dan Kulonprogo
- Top 7 News Harianjogja.com Kamis 25 April 2024: Kasus Penggelapan Pajak hingga Sosialisasi Tol Jogja-YIA
Advertisement
Advertisement