Advertisement
Lama Menganggur, Banyak Jip Wisata Merapi Dijual demi Perut

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Melonjaknya kasus Covid-19 dan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 mengharuskan ditutupnya seluruh objek wisata, termasuk jip wisata di Sleman. Demimemenuhi kebutuhan sehari-hari, beberapa pemilik jip memilih menjual kendaraan yang menjadi sumber mata pencaharian mereka.
PPKM Level 4 yang merupakan lanjutan dari PPKM Darurat yang telah diterapkan sejak 3 Juli lalu membuat pelaku wisata tiarap.
Advertisement
BACA JUGA: Kurang Murid, Puluhan SD di Gunungkidul Bakal Digabung
Ketua Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi Wilayah Barat Kabupaten Sleman, Dardiri menjelaskan terdapat setidaknya 1.025 jip wisata di lereng Merapi, yang saat ini semuanya tidak beroperasi. “Mau enggak mau kami ikuti anjuran pemerintah saja, walaupun kami sudah protokol kesehatan, SOP [standard operational procedure] 100 persen, tapi ya pemerintah maunya kayak gitu,” katanya, Rabu (28/7/2021).
Kalaupun tetap beroperasi, tidak ada objek wisata yang buka sehingga tidak ada yang bisa ditawarkan untuk tujuan tur. Selain itu dari sisi wisatawan saat ini juga tidaka ada, sehingga tidak ada pilihan lain selain mengandangkan jip.
Semestinya jip diservis agar siap digunakan saat wisata kembali dibuka, seperti cek aki, oli, ban dan sebagainya. Namun karena tidak ada pemasukan, para pelaku wisata jip lebih mengutamakan kebutuhan sehari-hari.
Ia juga mengakui untuk memenuhi kebutuhan, tak sedikit pemilik jip yang menjual jop mereka. “Ya banyak yang dijual sebenarnya. Kalau jumlahnya kurang tahu persis. Tapi ada sih yang dijual untuk menutup kebutuhan sehari-hari, untuk menutup [utang] bank juga,” ungkapnya.
BACA JUGA: Angka Kematian Covid Pusat dan Provinsi Ada Selisih Hampir 20.000
Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Suparmono, menjelaskan sejauh ini belum ada bantuan khusus bagi pelaku wisata terdampak PPKM baik dari daerah maupun pusat. Meski demikian dimungkinkan pelaku wisata jeep mendapat bantuan dari program pemerintah lainnya.
"Tapi mungkin driver jip dan sebagainya itu kan berhimpitan dengan kelurahan, itu kan bisa dapat [bantuan sosial] dari kelurahan dari program-program pemerintah yang lain. Nggak hanya melulu dari golongan jip wisata itu saja menurut saya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Warga Mangir Keluhkan Perusahaan Menara Seluler Belum Bayar Sewa
- Catat! Ini Jalur Trans Jogja ke Sleman dan Bantul
- Top Ten News Harianjogja.com pada Rabu 17 September 2025
- Kapolres Kulonprogo: Jaga Warga Punya Peran Penting di Kamtibmas
- Seorang Petani di Dlingo Bantul Meninggal Diduga Minum Pestisida
Advertisement
Advertisement