Advertisement
2 Agustus 2021, Covid-19 di DIY Tambah 1.566 Kasus
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Pada 2 Agustus 2021 ini, terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.566 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 120.702 kasus.
Kepala Bagian Humas, Biro Umum Hubungan Msyarakat, dan Protokol (UHP) Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji mengatakan penambahan kasus terkonfirmasi positif terbanyak dari Bantul 622 kasus, kemudian disusul Sleman 469 kasus, Kota Jogja 302 kasus, Gunungkidul 138 kasus, dan Kulonprogo 35 kasus. Tambahan kasus positif ini dari pemeriksaan sebanyak 3.302 orang. Sementara total orang diperiska selama pandemi sebanyak 568.586 orang.
Advertisement
"Berdasarkan riwayat, kasus terkonfirmasi Covid-19 terbanyak dari hasil tracing kontak kasus positif sebanyak 1.421 kasus, berdasarkan periksa mandiri 103 kasus, berdasarkan skrining karyawan kesehatan empat kasus,” kata Ditya, Senin (2/8/2021)
Pada hari yang sama terjadi penambahan kasus meninggal dunia sebanyak 46 kasus, sehingga total kasus meninggal karena Covid-19 menjadi 3.505 kasus. Rincian kasus meninggal dari Bantul (21 kasus), Sleman (17), Jogja (4), Gunungkidul (4), dan Kulonprogo (0).
Sementara penambahan kasus sembuh sebanyak 1.508 kasus, sehingga total sembuh menjadi 80.166 kasus. Tambahan kasus sembuh dari Jogja (362 kasus), Bantul (322), Kulonprogo (69), Gunungkidul (158), dan Sleman (597).
Testing Menurun
Meski kasus terkonfirmasi turun, namun testing yang dilakukan juga menurun. Per 2 Agustus hanya 3.302 orang yang diperiksa. Belum ada konfirmasi dari Pemda DIY terkait penurunan testing ini. Padahal Menteri Dalam Negeri meminta Pemda DIY melakukan tracing dan testing harian selama PPKM Level 3 dan 4 ini minimal 7.412 orang.
Baca juga: Pemda DIY Klaim Kasus Aktif dan Kematian akibat Covid-19 Menurun
Sebelumnya Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 DIY, Berty Murtiningsih mengatakan terkait testing banyak faktor yang mempengaruhi, “Misal kasusnya banyak, tracing dapat banyak, testing juga naik. Juga bisa jumlah kontak erat yang diperoleh banyak, maka testing juga naik, begitu sebaliknya,” kata Berty pada 22 Juli lalu.
Untuk peningkatan jumlah testing ia tetap mengikuti strategi tes yang benar, yakni prioritas penemuan kasus pada suspect dan kontak erat dari kasus-kasus terkonfirmasi, seluruh kontak erat (bergejala maupun tidak bergejala) dites dan dikarantina. “Screaning orang-orang tidak bergejala dan bukan kontak erat bukanlah kegiatan peroritas dari strategi tes,” ujar Berty.
“Kalau mau meningkatkan tes tanpa kriteria sebenarnya gampang, setiap orang di jalan di tes saja, nanti sampel naik dan pos rate turun, tapi tidak sesuai kriteria, transmisi masih terjadi masif,” tukas Berty.
Sekda DIY, kadarmanta Baskara Aji juga mengatakan testing dan tracing mengacu pada kontak erat kasus positif Covid-19 sehingga tidak asal tes agar sesuai sasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Kamis 28 Maret 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement