Advertisement
Pasokan Vaksin Tak Lancar Jadi Kendala Pencapaian Target Vaksinasi

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Pasokan vaksin yang tidak lancar yang diterima oleh Bantul dipastikan akan menjadi kendala untuk mewujudkan target vaksinasi rampung 100 persen untuk DIY pada September 2021 sebagaimana diamanatkan Menko Maritim dan Investasi (Menko Manves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Bantul, Abednego Dani Nugroho, Minggu (8/8/2021).
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
BACA JUGA : Stok Vaksin di Kota Jogja Tinggal Tersisa untuk Enam Hari
"Ya, selama pasokan vaksin lancar dan sesuai dengan permintaan, maka kami optimistus target tersebut mampu tercapai," kata Abed.
Lebih lanjut Abed mengungkapkan, sejauh ini antusiasme warga di Bumi Projotamansari untuk vaksinasi cukup tinggi. Bahkan, untuk mengatasi permintaan vaksin yang cukup tinggi dari warga, Dinkes harus mengalihkan vaksin dosis kedua untuk disuntikkan di dosis pertama.
"Padahal, kami harus memikirkan suntikan dosis kedua," jelas Abed.
Data di Dinkes Bantul sampai Sabtu (7/8), ada 208.336 orang dari 824.370 orang sudah disuntik dosis pertama. Sedangkan dosis kedua ada 98.710 orang yang telah divaksin. Alhasil, ini berdampak pada stok vaksin yang ada, yakni 4.890 dosis vaksin Sinovac.
"Sedangkan untuk vaksin AstraZeneca masih ada 8.000 dosis," ucap Abed.
Ketua Komisi D, DPRD Bantul, Enggar Suryo Jatmiko menilai target selesai vaksinasi September 2021 akan mengalami kendala dengan ketersediaan dan pasokan vaksin. Sebab, dengan stok yang ada, vaksin hanya akan bertahan selama dua pekan. "Itu pun sudah ada nama siapa saja yang akan menerima suntikan," jelas Miko.
Miko berharap agar Bantul sudah harus menjadi prioritas vaksinasi. Hal ini mengingat tingginya kasus kematian pasien Covid-19 di Bumi Projotamansari.
BACA JUGA : Sleman Butuh 180.000 Dosis untuk Vaksinasi Agustus
"Karena jika dilihat dari jumlah kasus dan kematian, Bantul ini cukup tinggi dibandingkan kabupaten Bantul. Untuk itu saya berharap Bantul jadi prioritas,"
Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharja mengatakan sampai saat ini pihaknya masih menunggu kapan drop vaksin dari pusat akan dikirimkan ke Bantul. Karena sampai Minggu (8/8), belum ada tambahan vaksin dari pemerintah.
"Kita masih menunggu droping. Pusat sudah memberikan surat tembusan ke kita, bahwa akan ada alokasi droping ke kabupaten juga," ucap Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
- Penyempurnaan Kubah Masjid Sheikh Zayed Jadi Penyebab Pembukaan Molor
- Terungkap! Direktur BPR Meninggal di Kontrakan Boyolali karena Serangan Jantung
- 9,7 Juta Rokok Ilegal Dimusnahkan, Gubernur Jateng: Produknya di Mana-Mana
- Viaduk Gilingan Ditutup, Gibran Pastikan Warga Bisa Datangi Masjid Sheikh Zayed
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Motor Ditemukan di Pasar, Gadis Asal Boyolali Akhirnya Pulang ke Rumah
Advertisement

Cacing-cacing di Terowongan Terbengkalai Ini Memancarkan Cahaya Biru di Malam Hari
Advertisement
Berita Populer
- Pagar Nusa DIY: Benteng NU dan NKRI
- STIKOM Yogyakarta Adakan Seminar and Creative Exhibition 2023 di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta
- Besok, Jembatan Kretek 2 di JJLS Bantul Akhirnya Dibuka untuk Uji Coba
- Kepastian Pindah Belum Jelas, Pedagang Jl. Perwakilan Malioboro Tagih Janji ke Dinas
- Rawan Kecelakaan, Bus dan Kendaraan Berat Dilarang Lewat Tanjakan Bundelan
Advertisement
Advertisement