Advertisement

Ini Makna Kemerdekaan Indonesia Bagi Generasi Muda Tionghoa di Jogja

Herlambang Jati Kusumo
Kamis, 19 Agustus 2021 - 02:17 WIB
Nina Atmasari
Ini Makna Kemerdekaan Indonesia Bagi Generasi Muda Tionghoa di Jogja Bendera Indonesia. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Generasi muda keturunan Tionghoa sebagai Warga Negara Indonesia turut memaknai kemerdekaan bangsa Indonesia.

Koko Jogja 2020, Alfincent Aprilino memaknai kemerdekaan sebagai satu wujud penghargaan terhadap sejarah dan juga para pahlawan yang tanpa rasa takut berjuang untuk Bangsa dan Negara. Kebanggaan tak terhingga pastinya dirasakan karena pada usia ke-76 ini, Indonesia masih berdiri kokoh dengan semangat toleransi dan kebersamaan.

Advertisement

“Pada perayaan kemerdekaan ini tak henti-henti ingin saya katakan bahwa sebagai peranakan Tionghoa, saya tetap memegang teguh nilai-nilai kebangsaan karena saya lahir dan tumbuh dengan nilai-nilai kebudayaan Indonesia yang saya banggakan,” ucap Alfincent, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Terdampak PPKM, 73 Hotel & Restoran di DIY Tutup Permanen

Alfincent mengatakan tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini lebih kepada tantangan moralitas bangsa. Tahun ini adalah tahun kedua merayakan kemerdekaan di tengah pandemi yang masih melanda. Tentu di 2022 diharapkan dapat merayakan kemerdekaan sebagaimana yang dulu dirasakan. Tantangan moralitas bangsa sangat terlihat di sini. Dulu pahlawan harus bersatu untuk melawan penjajah. Hal tersebut harus dibangkitkan kembali untuk melawan Covid-19 ini.

“Tapi, fakta yang ada di lapangan tidak semulus itu, pro dan kontra dalam kehidupan sosial masyarakat sangat sulit untuk dielakkan. Kebebasan berbicara yang sangat bebas sering disalahgunakan dan berujung pada suatu bentuk provokasi massa yang mungkin terlihat kecil tapi besar dampaknya. Moral Bangsa yang satu dan saling menghargai harus dipupuk dengan baik agar nantinya kita bisa hidup sebagai masyarakat yang kompak dan kuat. Media sosial yang kini semakin maju juga harus diimbangi dengan literasi digital yang memadai di kalangan masyarakat sehingga tidak ada lagi kesalahpahaman yang membahayakan Bhineka Tunggal Ika,” ucapnya.

Sebagai generasi muda, ia juga mengatakan peran generasi muda sangatlah besar. Pendidikan karakter harus benar-benar didapatkan oleh para generasi muda agar mampu lebih kritis dalam melihat segala kondisi. Kreativitas generasi muda juga akan menjadi kunci untuk memajukan bangsa.

Baca juga: 2,3 Persen Warga DIY Terjerat Narkotika

Kritis dan kreatif akan membantu generasi muda untuk melihat dunia yang lebih luas dan memanfaatkan segala sesuatu yang ada di dalamnya agar menjadi lebih efektif dan efisien. Tema Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh juga akan sangat mudah direalisasikan ketika para masyarakatnya memegang teguh nilai kritis dan kreatif.

Ia yakin generasi muda di Indonesia sebetulnya sudah memegang teguh nilai-nilai tersebut, hanya saja saat ini belum dikembangkan secara maksimal. Inilah saatnya untuk bergerak secara aktif mengasah diri generasi muda agar menjadi lebih berharga dan siap menghadapi segala perubahan dengan tetap menjunjung nilai kritis dan kreatif sebagai bekal awal untuk menjunjung pertumbuhan Indonesia.

Dia mengharapkan ke depannya adalah Indonesia dapat terus menjadi rumah yang aman dan nyaman untuk seluruh penduduk dengan latar belakang apapun. Bhineka Tunggal Ika yang digaungkan tidak boleh hanya menjadi sebuah kalimat pasif melainkan harus benar-benar diterima dan diamalkan oleh seluruh Bangsa.

Ia juga berharap Indonesia dapat terus menjaga keseimbangannya dan memegang kendali penuh atas nilai-nilai demokrasi yang ada di dalamnya sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara akan menjadi lebih stabil.

“Yang terpenting pula, semoga Perayaan Kemerdekaan Indonesia yang ke-76 akan menjadi penutup dari kisah pandemi yang melanda Indonesia, dan di perayaan tahun depan, kita sudah bisa ikut lomba balap karung, lomba makan kerupuk, atau bahkan panjat pinang lagi tanpa rasa takut yang saat ini sedang melanda kita,” ucapnya.

Amoi Hakka Jogja 2020, Lusi Elpina memaknai kemerdekaan, dengan memperoleh kebebasan secara bijaksana. “Artinya kita bebas akan apa yang kita inginkan, namun tidak melukai atau merugikan diri sendiri dan pihak lain,” ujar Lusi.

Lusi mengungkapkan yang menjadi tantangan mengisi kemerdekaan saat ini, banyak orang menikmati kebebasan yang kadang lupa untuk melihat nilai-nilai luhur budaya yang telah dimiliki.

“Sehingga di tengah kebebasan yang ada menjadi suatu tantangan bagi kita semua untuk tetap menghidupkan nilai-nilai luhur budaya kita, agar selalu ingat akan keberadaan dan perjuangan leluhur serta belajar dari pengalaman yang ada,” ucapnya.

Lusi juga mengajak generasi muda untuk belajar dan berkarya sebanyak mungkin, berani mengungkapkan gagasan yang dimiliki, bersemangat dan pantang menyerah untuk membangun negeri ini. Ia mengharapkan negara ini tetap kuat serta segera bangkit dari pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogjapolitan | 2 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar

News
| Sabtu, 20 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement