Advertisement
Kampung Stroberi di Jogja Ini Mendongkrak Ekonomi Lokal
![Kampung Stroberi di Jogja Ini Mendongkrak Ekonomi Lokal](https://img.harianjogja.com/posts/2021/09/06/1082081/stroberi.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Warga di kawasan Balerejo, Kelurahan Muja Muju, Kemantren Umbulharjo, Kota Jogja secara swadaya mengembangkan kampung stroberi dengan memanfaatkan pembatas pagar pemukiman dengan daerah sungai. Kawasan itu kini kian elok dan masyarakat menjadi berdaya dengan kehadiran kampung stroberi.
Lurah Muja Muju Aris Sukrisna mengatakan warga mengembangkan kawasan itu menjadi kampung stroberi sejak tahun lalu. Kawasan yang menjadi basis program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) itu kemudian kian dipercantik warga dengan kehadiran kebun buah stroberi dengan latar sungai Gajahwong.
Advertisement
BACA JUGA: Hari Ini Covid-19 DIY Bertambah 198 Kasus, Posivity Rate 5,69%
"Itu lokasinya tepat di pinggir sungai yang ada proyek Kotaku. Jadi di antara sungai dan rumah penduduk itu dibuatkan jalan dan bisa jalur sepeda lalu pagar sungainya itu ditanami stroberi," jelas Aris, Senin (6/9/2021).
Kampung stroberi yang terletak di RW5 bahkan telah mempunyai pengurus. Mereka membentuk perangkat dalam memudahkan pengelolaan, mulai dari proses penanaman, perawatan, panen, pascapanen, hingga pengolahan produk.
Pengelola memasarkan dan mengolah hasil kebun menjadi berbagai produk bernilai ekonomi. Buah stroberi segar dikemas dan dijual seharga Rp10.000-Rp15.000, diolah menjadi bahan pasta, kue nastar, kue kering, dodol, dan daunnya dijadikan keripik stroberi.
"Jadi dari ibu-ibu PKK memanfaatkan buah itu mengolahnya menjadi produk bernilai tambah dan mengangkat pertumbuhan ekonomi lokal," ujar Aris.
Saat ini kampung stroberi akan dijadikan pusat andalan perekonomian dan kawasan wisata. Pihaknya berencana akan berkolaborasi dengan perguruan tinggi untuk mengembangkan kawasan itu menjadi lebih baik.
BACA JUGA: Tertipu Rp3 Miliar, Ibu Rumah Tangga Korban Arisan Online Mengadu ke Polda Jateng
"Nanti dari Seksi Pemberdayaan akan membuat kajian ya seperti pengembangan dan lainnya. Lalu ada juga dari kampus yang akan kami libatkan agar bisa menjadikan kawasan itu menjadi daya ungkit perekonomian," jelas Aris.
Selain itu, konektivitas dengan daerah lain yang mempunyai potensi akan coba disatukan. "Nanti akan kami kembangkan lagi untuk produknya, jadi bisa terkoneksi. Dikemas lebih rapi dan menariknya seperti apa nanti akan diusulkan lebih lanjut agar optimal dengan beriringan bersama wilayah lain," kata dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182734/palestina-hancur.jpg)
Jerman Bantah Netanyahu yang Menyebut Tak Ada Korban Sipil di Rafah
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
- Sebuah Gudang di Bantul Terbakar, Kerugian Materiil Capai Puluhan Juta
- Palestina Tuding Komite Olimpiade Internasional Terapkan Standar Ganda Terhadap Israel
- Jadwal Layanan SIM di Gunungkidul Jumat-Sabtu 26-27 Juli 2024
Advertisement
Advertisement