Advertisement
Kampung Stroberi di Jogja Ini Mendongkrak Ekonomi Lokal

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Warga di kawasan Balerejo, Kelurahan Muja Muju, Kemantren Umbulharjo, Kota Jogja secara swadaya mengembangkan kampung stroberi dengan memanfaatkan pembatas pagar pemukiman dengan daerah sungai. Kawasan itu kini kian elok dan masyarakat menjadi berdaya dengan kehadiran kampung stroberi.
Lurah Muja Muju Aris Sukrisna mengatakan warga mengembangkan kawasan itu menjadi kampung stroberi sejak tahun lalu. Kawasan yang menjadi basis program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) itu kemudian kian dipercantik warga dengan kehadiran kebun buah stroberi dengan latar sungai Gajahwong.
Advertisement
BACA JUGA: Hari Ini Covid-19 DIY Bertambah 198 Kasus, Posivity Rate 5,69%
"Itu lokasinya tepat di pinggir sungai yang ada proyek Kotaku. Jadi di antara sungai dan rumah penduduk itu dibuatkan jalan dan bisa jalur sepeda lalu pagar sungainya itu ditanami stroberi," jelas Aris, Senin (6/9/2021).
Kampung stroberi yang terletak di RW5 bahkan telah mempunyai pengurus. Mereka membentuk perangkat dalam memudahkan pengelolaan, mulai dari proses penanaman, perawatan, panen, pascapanen, hingga pengolahan produk.
Pengelola memasarkan dan mengolah hasil kebun menjadi berbagai produk bernilai ekonomi. Buah stroberi segar dikemas dan dijual seharga Rp10.000-Rp15.000, diolah menjadi bahan pasta, kue nastar, kue kering, dodol, dan daunnya dijadikan keripik stroberi.
"Jadi dari ibu-ibu PKK memanfaatkan buah itu mengolahnya menjadi produk bernilai tambah dan mengangkat pertumbuhan ekonomi lokal," ujar Aris.
Saat ini kampung stroberi akan dijadikan pusat andalan perekonomian dan kawasan wisata. Pihaknya berencana akan berkolaborasi dengan perguruan tinggi untuk mengembangkan kawasan itu menjadi lebih baik.
BACA JUGA: Tertipu Rp3 Miliar, Ibu Rumah Tangga Korban Arisan Online Mengadu ke Polda Jateng
"Nanti dari Seksi Pemberdayaan akan membuat kajian ya seperti pengembangan dan lainnya. Lalu ada juga dari kampus yang akan kami libatkan agar bisa menjadikan kawasan itu menjadi daya ungkit perekonomian," jelas Aris.
Selain itu, konektivitas dengan daerah lain yang mempunyai potensi akan coba disatukan. "Nanti akan kami kembangkan lagi untuk produknya, jadi bisa terkoneksi. Dikemas lebih rapi dan menariknya seperti apa nanti akan diusulkan lebih lanjut agar optimal dengan beriringan bersama wilayah lain," kata dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Libur Sekolah, Museum Sandi Ramai Dikunjungi Wisatawan Keluarga
- Leptospirosis di Jogja Meningkat Signifikan, Ada 18 Kasus dengan Lima Kematian
- Asrama Sekolah Rakyat BBPPKS Purwomartani Sleman Siap Ditempati, Begini Fasilitasnya
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Rabu (9/7/2025)
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Rabu (9/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement
Advertisement