Bocah 10 Tahun di Gunungkidul Pecahkan Celengan demi Bantu Beli Ambulans
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Karang Taruna Tunas Muda Baleharjo, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul ingin membeli satu unit Ambulans Desa. Donasi pun dibuka. Aulyn Faiqa, bocah berusia 10 tahun, lantas memecah celengannya untuk ikut menyumbang. Berikut laporan wartawan Harian Jogja, Herlambang Jati Kusumo.
Aulyn Faiqa atau yang kerap disapa Olin lebih banyak menghabiskan waktu di rumah yang berada di Padukuhan Wukirsari, Kalurahan Baleharjo, Kapanewon Wonosari. Di rumah yang didominasi dengan cat warna hijau dengan foto-foto keluarga, dan warung kelontong berada di depan itu, Olin tinggal dengan orang tua, dan kakaknya.
Advertisement
BACA JUGA: Konflik Internal, Layanan PMI Kota Jogja Terganggu
Gadis yang masih duduk di bangku kelas IV Sekolah Dasar itu banyak menghabiskan waktu di rumah karena pembelajaran masih memakai sistem daring.
Di luar kegiatan pembelajaran, ia juga senang bermain-main dengan hewan peliharaannya, Leon. Kucing berwarna oranye dan putih itu, ia gendong ke sana kemari. Ia juga memiliki ayam kecil berwarna pink, yang juga kerap bermain dengannya.
Seperti kebanyakan anak-anak zaman sekarang, telepon pintar juga menemani keseharian Olin. Suatu hari Olin melihat-lihat story WhatsApp, dan mendapati story dari ibunya. Saat itu ibunya membuat sebuah unggahan berisi penggalangan dana untuk pembelian Ambulans Desa Baleharjo, beserta nomor rekening.
Diceritakan ibunya, Ellyn Lestari, saat itu anaknya secara spontan menanyakan bagaimana cara memberikan donasi itu. “Terus Olin bilang, kalau rekening tidak punya gimana, punyanya celengan apa bisa? Terus ya saya jawab bisa, semua orang bisa nyumbang. Ia ternyata memang mau ngasih uang yang ada di celengannya,” kata Ellyn, Kamis (9/9/2021).
Ellyn pun kemudian menemani Olin, sebelum latihan menari, Minggu (5/9/2021). Celengan ayam plastik berwarna hijau kemudian diserahkan ke salah satu panitia penggalangan dana. Dibukalah ayam plastik itu, uang kertas dan uang logam dikeluarkan dari ayam itu. Pecahan dari Rp500 hingga Rp20.000 keluar dari celengan ayam itu.
Jumlahnya memang tidak terlalu besar. Setelah dihitung oleh Ellyn, total Rp253.000. Namun, bukan itu poin penting bagi Ellyn. Ia jelas senang dan bangga tak kepalang melihat sifat anaknya yang walau masih kanak-kanak, sudah rela berkorban membantu orang lain. Merelakan tabungan demi membantu membeli ambulans desa.
“Dia sudah punya jiwa sosial, bangga sekali. Harapan saya, dapat menginspirasi orang lain, untuk mau membantu sesama. Terlebih di masa sulit seperti saat ini,” ucap Ellyn.
BACA JUGA: Ingin PTM Segera Dibuka, Siswa Antusias Ikut Vaksinasi Covid-19
Olin mengatakan uang tabungan yang ia sumbangkan memang belum lama dikumpulkan. Baru sekitar dua-tiga bulan terakhir ini. Dia memang sudah terbiasa menabung beberapa tahun terakhir ini. Menyisihkan uang jajannya, memasukan pada celengan ayam plastik. Jika sudah terkumpul cukup banyak, biasanya Olin minta izin untuk membeli sepatu, tas atau kebutuhan lainnya.
Olin belum ada rencana menggunakan tabungan di ayam plastik berwarna hijau itu untuk apa pun. Ia tahu tabungannya akan digunakan untuk apa setelah mengetahui ada donasi pembelian ambulans itu. “Memang pas awal nabung belum tahu mau buat apa. Terus lihat story itu mau bantu. Biar nanti kalau ada ambulans, yang sakit bisa cepat ditolong,” ucap Olin.
Ia mengaku keinginan menyumbang berasal dari dirinya sendiri. Ia juga merasa senang bisa membantu. Kini, Olin memiliki celengan baru lagi. Celengan ayam plastik berwarna merah. Ia mulai menabung lagi uang kertas dan logam Ia masukkan, untuk keperluan nantinya.
Ide pembelian kendaraan roda empat untuk dijadikan ambulans ini bermula dari salah seorang pemuda di Baleharjo, Adnan Yuniar Kumoro Jati atau yang akrab disapa Aat. Saat itu Aat kesulitan mencarikan ambulans untuk orang tuanya. Sulitnya mencari ambulans di tengah naiknya kasus Covid-19, ternyata tidak hanya dialami Aat, tetapi juga tetangganya yang lain.
Beberapa yang memiliki mobil bisa memanfaatkan kendaraannya. Namun, beberapa lainnya yang hanya memiliki kendaraan roda dua cukup kesulitan, ketika akan ke rumah sakit. “Ada juga yang meminjamkan mobilnya, tapi kan saat itu kasus sedang tinggi sekitar Juni, Juli, Agustus itu. Jadi setelah berbicara dengan sejumlah teman, dan didukung pemerintah desa juga kami berencana mengumpulkan donasi itu,” ucap Head of Creative Department Karang Taruna Tunas Muda Baleharjo itu.
Diskusi untuk penggalangan dana pun dilakukan. Aat dan rekannya tidak mau sembarangan mengumpulkan donasi. Ia ingin penggalangan dana untuk kemanusiaan ini dikonsep dengan baik. Memiliki visi dan misi yang jelas, serta transparan. Setelah persiapan benar-benar matang, baru pada akhir Agustus donasi dibuka. Melalui akun Instagram @Kelurahanbaleharjo informasi pembukaan donasi itu dibagikan, update donasi masuk juga diberikan secara berkala.
Media sosial memang coba dimaksimalkan di masa pandemi ini. Konsep yang digarap secara serius itu pun, mendapat sambutan baik dari berbagai pihak. Tidak hanya dari warga Baleharjo, tetapi juga dari luar desa. Dari berbagai kalangan dan berbagai usia. Seperti salah satunya Olin anak berusia 10 tahun yang ikut menyumbang.
“Ternyata menarik berbagai pihak, mereka lihat story, atau dari Instagram. Olin ini salah satunya. Ternyata niat baik kami, memunculkan orang-orang baik juga. Kami berusaha profesional memang mengelolanya, ada tim pengelola dana, kemudian media periklanan humas, dan pencari mobil,” ujar Aat.
Aat menceritakan banyak juga orang yang sudah memiliki niat menyumbang dengan cara lain, selain uang. Seperti yang memiliki bengkel, menawarkan memberikan perawatan untuk ambulans itu nantinya. Kemudian, ada juga yang akan memberikan tabung oksigen lengkap. Aat merasa senang dengan berbagai respons masyarakat itu.
BACA JUGA: Kubu AHY Bubarkan HUT ke-20 Demokrat yang Digelar Kubu Moeldoko
Sumbangan yang mulai dibuka akhir Agustus lalu, sampai Kamis (9/9/2021) tercatat sudah terkumpul Rp63,838 juta. Rencananya sumbangan tersebut masih akan dibuka hingga Rabu (15/9/2021) mendatang. “Nantinya kami belikan, entah baru atau bekas, sesuai dana yang masuk. Masih dimodifikasi agar sesuai kendaraan ambulans,” ujarnya.
Aat mengharapkan nantinya ketika ada ambulans, kendaraan itu tidak sering dipergunakan. “Artinya harapan kami masyarakat tetap sehat, tidak ada yang sakit. Ini sudah menurun juga kasusnya. Harapan lainnya, pemuda, warga sini semakin kompak, dan bisa menginspirasi yang lain, dengan kreativitas menyusun program yang terkonsep dengan baik,” ucap Aat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
Advertisement
Advertisement