Advertisement
Pemkot Membuka Pekan HUT Kota Jogja ke-265, Ini Sederet Agendanya...

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja membuka Pekan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-265 Kota Jogja.
Beberapa agenda sepekan ke depan yaitu launching logo HUT Kota Jogja ke-265 pada 1 Oktober, Dekorasi Arsip Foto bertema Jogja Tempoe Doeloe dan Kini pada 3 Oktober, Festival Permainan Rakyat pada 5 Oktober, dan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) sebagai puncak acara pada 7 Oktober.
Advertisement
Perayaan HUT kali ini merupakan tahun kedua berlangsung di masa pandemi Covid-19. Sehingga mayoritas kegiatan berlangsung secara daring. Untuk WJNC berlangsung secara kombinasi antara daring dan luring.
Adapun tema HUT Kota Jogja ke-265 yaitu Tanggap, Tanggon, Tuwuh. Tanggap berarti kecepatan dalam beradaptasi dengan situasi yang terus berkembang. Tanggon berarti tangguh dan kokoh walau situasi tak menentu, namun tetap kuat dan tidak menyerah. Sementara Tuwuh berarti kemampuan untuk terus hidup dan berkembang apapun kondisinya.
“Pemilihan tema ini dilatarbelakangi oleh kondisi pandemi yang menuntut kami untuk wajib cepat beradaptasi, saling menguatkan satu sama lain, dan saling gandeng-gendong dengan sikap optimis bagi kemajuan Kota Jogja,” kata Haryadi dalam acara launching Logo HUT Kota Jogja ke-265 di Kompleks Balai Kota Jogja, Jumat (1/10/2021).
Baca juga: Lebih dari 500 Sekolah di Gunungkidul Sudah Dibuka
Dalam penyelenggaraan WJNC sebagai puncak acara, penerapan protokol kesehatan menjadi poin utama. Sebanyak 300 orang pengisi acara dan kru minimal sudah vaksin dosis pertama. Sebagai penanda sudah vaksin, para peserta dan kru akan memakai gelang vaksin. "Ini penanda kami, pakai gelang vaksin. Ini penanda yang disepakati bersama, daripada tiap hari harus memperlihatkan kartu vaksin, mending pakai gelang vaksin," kata Haryadi.
Sebelum acara, semua pengisi acara dan tamu undangan juga wajib swab antigen dengan hasil negatif. Segala proses persiapan beserta penerapan prokes WJNC menjadi contoh kegiatan luar ruangan ke depannya.
"Bisa menjadi contoh protap pertunjukan outdoor, bagaimana mengelola pertunjukan dengan prokes. Penampil akrobatik kami asuransi. Sebelum tampil swab antigen. Dibuktikan jangan cuma wacana, saya ada list prokesnya," kata Haryadi. "Tidak ada pemakluman terhadap prokes dalam penyelenggaraan festival atau konser."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gunung Dukono Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Letusan Tercatat 1,1 Km
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ubah Sampah Menjadi Energi Alternatif, Solusi Bangun Indonesia dan dan Got Bag Indonesia Bersihkan Sampah Plastik di Pantai Teluk Awur Jepara
- Bamuskal hingga Panewu Akan Dilibatkan Tahapan Pengangkatan dan Pemberhentian Lurah di Bantul
- DPRD DIY Apresiasi Realisasi APBD 2024, Dorong Optimalisasi Aset untuk Tambah PAD
- Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
- Hingga Mei 2025, Pemerintah Salurkan Duit Ratusan Miliar Bantuan Sosial di DIY
Advertisement
Advertisement