Advertisement
Sleman Temple Run Diundur 28 November

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Event olahraga Sleman Temple Run yang sedianya akan dilaksanakan pada 24 Oktober harus diundur karena Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan level yang masih terus berlangsung hingga saat ini.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Supramono, menjelaskan pada Senin (18/10/2021) pemerintah mengumumkan Sleman telah turun level PPKM menjadi level 2. Untuk mengubah perizinan, maka diputuskan Sleman Temple Run akan dilaksanakan pada 28 November.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
“Kami sudah coba simulasi dan sebagainya. Tapi terkait PPKM level 3 yang sekarang level 2, sehingga kemudian kami coba perizinannya kita perbarui. Kami sudah diskusi untuk kita perbarui perizinan, untuk Satgas, Polda, Mabes. Sehingga yang sedianya dilaksanakan 24 oktober kemudian mundur,” ungkapnya, Selasa (19/10/2021).
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Sleman, Aris Herbandang, mengatakan saat ini peserta Sleman Temple Run telah terpenuhi sebanyak 500 orang yang semuanya warga negara Indonesia (WNI).
BACA JUGA: Belum Ketemu, Harun Masiku Diduga Dilindungi Kekuatan Besar
“Pada prinsipnya kami tetap akan berikan yang terbaik. Panitia dan Pemkab Sleman walaupun ada refocusing anggaran, kami tetap bertahan agar Sleman Temple Run tidak ikut direfokusing. Ini momen yang sangat penting untuk memberikan kepercayaan kembali ke masyarakat khususnya pariwisata, bahwa Sleman aman dikunjungi,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan Sleman Temple Run ia memastikan tetap mengutamakan keamanan dan kesehatan, dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai arahan Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) dan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI).
“Alhamdulillah Sleman sudah turun dari level 3. Prambanan, Ratu Boko dan sekitar sudah zona hijau. Ini bisa kita persiapkan bersama, masyarakat dan wisatawan yang datang ke sleman mematuhi protokol kesehatan, sehingga prediksi gelombang ketiga [Covid-19] tidak terjadi,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Erdogan Umumkan Keadaan Darurat Selama Tiga Bulan untuk Cari Korban Gempa
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harianjogja.com, Selasa 6 Februari 2023
- Prakiraan Cuaca DIY Selasa 7 Februari 2023, Siap-Siap Hujan!
- Jembatan Srandakan 3 Akan Menghubungkan JJLS di Selatan DIY
- Jembatan Srandakan III Ditarget Kelar 2024, Ini Usulan Nama dari Gubernur DIY
- BPS Rilis Ekonomi DIY Melesat, Sektor Pariwisata Jadi Pengungkit
Advertisement
Advertisement