Stres karena Tugas Kuliah, Mahasiswi di Sleman Tewas Minum Racun
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Seorang mahasiswi ditemukan tak bernyawa di kamar indekosnya, di Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kamis (21/10/2021) malam. Berdasarkan pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP), polisi menyimpulkan korban bunuh diri.
Kanit Reskrim Polsek Depok Barat, Iptu Matheus Wiwit, menjelaskan korban adalah KA, perempuan 20 tahun asal Donggala, Sulawesi Tengah. KA merupakan mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Sleman. “Saat ditemukan keadaan korban lemas, tidak sadarkan diri, mulut mengeluarkan busa putih dan telentang di lantai. Diduga korban telah meninggal dunia,” ujarnya, Jumat (21/10/2021).
Advertisement
Mengacu pada keterangan para saksi, korban diketahui berada di indekosnya seharian sebelum ditemukan tak bernyawa. Sekira pukul 07.00 WIB, salah satu saksi masih melihat korban keluar kamarnya untuk mandi di lantai dua.
“Kemudian sekira pukul 15.30 WIB ada teman korban yang menghubungi penjaga kos untuk menanyakan korban, kemudian penjaga kos mengecek ke kamar korban dan mendapati kamar korban dalam keadaan gelap. Di dalam sunyi tidak ada aktivitas, penjaga kos mengira korban sedang tidur di dalam kamar,” katanya.
BACA JUGA: Novel Baswedan Kembali Laporkan Wakil Ketua KPK Lili Pintauli ke Dewas
Teman korban tersebut datang kembali pukul 19.30 WIB karena korban tak kunjung dapat dihubungi. Ketika dicek bersama penjaga kos, kondisi kamar korban masih sama, tertutup dalam kondisi gelap. Merasa curiga, penjaga kos mengecek kondisi dalam kamar melalui ventilasi. Saat itu lah didapati korban telentang di lantai dan tidak sadar.
Setelah menghubungi kakak korban, penjaga kos bersama sejumlah penghuni kos lainnya pun berusaha membuka pintu yang masih dikunci dari dalam, akhirnya bisa dibuka melalui jendela. Selain tak sadarkan diri, mulut korban juga mengeluarkan busa putih.
Diperkuat dengan adanya gelas plastik yang berisi potas bercampur dengan air, serta gelas kaca basah yang diduga bekas muntahan korban, polisi menduga korban meninggal bunuh diri setelah menenggak potas tersebut.
Berdasarkan keterangan dari kakak korban, korban memang pernah bercerita jika ingin membeli racun tikus untuk diminum. Meski tidak pernah memiliki masalah dengan orang lain, korban kerap bercerita kepada kakaknya jika korban stres dengan tugas kuliahnya.
Korban yang kuliah di Prodi Teknik Industri diduga merasa tertekan dengan tuntutan kuliah. “Sering bercerita kepada kakak korban bahwa tugas kuliah dan stres soal tugas kuliah sehingga merasa berat. Korban juga bercerita bahwa ada dua mata kuliah yang dirasa berat,” ungkapnya.
Catatan Redaksi:
Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Bila Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement