Advertisement
Pemkab Bantul Kejar Terus Kontak Erat Klaster Takziah

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Ketua Satgas Harian Penanganan Covid-19 Bantul, Joko Budi Purnomo mengaku tidak mempersoalkan klaster takziah di Sedayu meledak atau semakin bertambah dari hari ke hari, “Itu artinya kita serius dalam melakukan tracing dan testing. Tracing kita kencang sehingga bisa mendeteksi yang terpapar akhirnya bermunculan,” kata Joko, Jumat (12/11/2021).
Joko memaparkan klaster takziah Sedayu saat ini yang positif tercatat sudah ada 83 orang yang terpapar di kapanewon Sedayu, 13 orang di kapanewon Pajangan, 29 orang di kapanewon Sanden, dan 33 orang di Kapanewon Kasihan. Khusus di kapanewon Kasihan sebagian adalah kalster sekolah SD di Tamantirto, kapanewon setempat.
Advertisement
Namun sudah ada juga yang sembuh seperti di Srandakan, Pandak, Imogiri, Dlingo, dan Pleret. Pihaknya akan terus mengejar kontak erat sampai dapat dari klaster takziah di Sedayu yang merembet pada sekolah-sekolah dan masyarakat umum. “Kita terus mengejar tak pernah berhenti mengejar kontak erat,” kata Joko.
BACA JUGA: Update 12 November 2021: Kulonprogo Mendominasi Kasus Baru Covid-19 DIY
Harapannya dengan dapatnya kontak erat dan yang terpapar Covid-19 dapat segera diketahui dan ditangani dengan baik sehingga 15 hari ke depan bagi yang terpapar dinyatakan sembuh sehingga tidak terus menulari kepada yang lain. Sementara hasil tracing sebelumnya juga sudah ada yang dinyatakan sembuh.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Bantul ini juga sudah memerintahkan Satgas tingkat kapanewon dan kalurahan untuk selalu memantau semua yang dinyatakan positif Covid-19 agar melakukan isolasi. Isolasi bisa dilakukan di rumah bagi yang tidak bergejala atau bisa dilakukan di rumah sakit bagi yang bergejala ringan atau berat, “Semua yang isolasi juga akan dimonitor terus dari puskesmas,” tegas Joko.
Ia juga sudah memerintahkan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk melakukan tes PCR secara acak di sekolah-sekolah untuk mengetahui ada dan tidaknya siswa dan guru yang positif demi keamanan bersama dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). Satpol PP bersama Dinas Kesehatan juga diminta terus memantau penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kasus Keracunan Makanan MBG di Bogor, BGN Sebut Akan Bertanggung Jawab
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pungutan Liar oleh Petugas Rutan Kelas II A Jogja, Kepala Kanwil Ditjenpas DIY: Pelaku Ditindak Tegas
- Libur Panjang, Okupansi Hotel di Bantul Mencapai hingga 100 Persen
- Baciro Kini Jadi Kelurahan Hijau di Jogja karena Berhasil Mengelola Sampah dengan Baik
- Ratusan Remaja Diusulkan Dinsos Bantul untuk Masuk Sekolah Rakyat Setingkat SMA
- Long Weekend Waisak, Jumlah Wisatawan di Bantul Meningkat Hampir Dua Kali Lipat
Advertisement