Advertisement
Kaum Milenial DIY Ikut Kompetisi Branding Produk Kuliner dari Singkong

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Sebanyak 12 SMK se-DIY mengikuti kompetisi branding produk kuliner khas terpinggirkan dengan branding Kreasi Kuliner Tradisional oleh Milenial Muda di Ballroom Rich Hotel, Selasa (23/11/2021).
Dengan penyelenggaraan kompetisi ini diharapkan para siswa SMK ini mampu berkompetisi dalam olah menu tradisional.
Advertisement
Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop UKM) DIY Srie Nurkyatsiwi mengatakan, pada kompetisi yang digelarnya, pihaknya sengaja memilih singkong atau ketela sebagai bahan baku untuk pengolahan berbagai jenis makanan. Diharapkan dengan penggunaan ketela bisa dilakukan branding produk lokal dengan harapan mampu untuk mendukung keberadaan produk-produk lokal yang saat ini terpinggirkan.
"Ini kami harapkan menjadi salah satu bentuk daya ungkit untuk menguatkan posisi produk lokal di masyarakat serta ikut dalam upaya mengenalkan filosofi kehidupan di dalam proses pembuatannya hingga sampai menjadi makanan lokal atau makanan tradisional," katanya.
Lebih lanjut Srie juga mengungkapkan jika para siswa SMK ini selain berkompetensi dalam olah menu tradisional, mereka juga akan melakukan pembelajaran olah menu tradisional pada hotel-hotel yang ditunjuk oleh PHRI DIY.
"Pembelajaran melalui hotel-hotel ini dimaksudkan agar para siswa dapat mengenal dunia kerja dan olah menu tradisional yang berkualitas," jelasnya.
Selain itu, menurut Srie, kegiatan tersebut juga diselenggarakan sekaligus sebagai media promosi produk kuliner yang dihasilkan oleh para milenial muda, dalam konteks siswa SMK. Kreasi siswa SMK setelah melakukan magang atau prakerin selama satu minggu di hotel-hotel yang ditunjuk, merupakan skema pembelajaran yang efektif dalam menumbuhkembangkan jiwa enterprenerspirit.
"Dukungan para pihak, termasuk PHRI, merupakan bukti bahwasanya kolaborasi pentahelix sudah menjadi kebutuhan dalam mendorong tumbuhkembangnya jiwa wirausaha melalui spirit budaya yang terus tumbuh dan berkembang," ungkapnya.
Sementara terkait dengan hadiah yang diperebutkan pada kompetisi kali ini, Srie menyatakan ada dua kategori yang diperebutkan.
Di mana kategori pertama, juara akan mendapatkan Piala Gubernur DIY dengan uang pembinaan Rp15 juta. Peringkat kedua, uang pembinaan Rp12,5 juta dan peringkat ketiga, uang pembinaan Rp10 juta. Sedangkan kategori kedua akan mendapatkan Piala Gubernur DIY dengan uang pembinaan Rp15 juta. Peringkat kedua, uang pembinaan Rp12,5 juta dan peringkat ketiga, uang pembinaan Rp10 juta.
Asisten bidang perekonomian dan pembangunan Setda DIY Tri Saktiyana berharap para peserta bisa menampilkan yang terbaik pada kompetisi kali ini. "Karena karya budaya manusia yang butuh kecermatan tinggi adalah makanan. Makanan harus memuaskan 5 panca indera. Makanan juga harus bermanfaat unyuk energi dan kesehatan kita," katanya.
Ketua panitia kompetisi Ratna Listiyani mengatakan jika kompetisi digelar dari 22 November 2021 hingga 2 Desember 2021. Setelah menjalani pembukaan kegiatan, Selasa (23/11/2021), para peserta akan menjalani magang peserta di 12 hotel mulai 24-27 November 2021. "Untuk penilaian dilakukan 30 November 2021 dan pada 4 Desember 2021 ada kunjungan ke industri kuliner," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tidak Dapat Murid Baru, 10 SD di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
Advertisement
Advertisement