Advertisement

Sejarah Jadah Tempe Mbah Carik, Legenda Kuliner Jogja Kegemaran Sultan

Abdul Hamied Razak
Selasa, 11 Januari 2022 - 20:57 WIB
Budi Cahyana
Sejarah Jadah Tempe Mbah Carik, Legenda Kuliner Jogja Kegemaran Sultan Jadah Tempe Mbah Carik - Facebook @Jadah Tempe Mbah Carik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Jadah Tempe Mbah Carik sudah menjadi legenda kuliner Jogja dengan sejarah yang panjang. Sudimah Wiro Sartono atau Mbah Sudimah, pewaris merek tersebut, meninggal dunia pada usia 92 tahun, Selasa (11/1) pukul 18.00 WIB.

Kabar tersebut disampaikan salah seorang cucu almarhum, Angga Kusuma Arybowo kepada Harian Jogja. Menurut Angga, almarhumah meninggal dunia di kediamannya di wilayah Kaliurang Selatan RT 04 RW 13 Hargobinangun, Pakem. "Innalilllahi wainna ilaihi rooji'un, telah meninggal dunia dengan tenang sang legenda Jadah Tempe Mbah Carik, mbah Sudimah Wiro Sartono," katanya.

Advertisement

BACA JUGA: Innalillahi, Legenda Jadah Tempe Mbah Carik Meninggal Dunia

Menurut Angga, jenazah almarhumah akan dimakamkan pada Rabu (12/1) pukul 11.00 WIB di TPU Mayang Sekar Kaliurang Timur. "Semoga amal ibadah diterima Allah SWT keluarga diberikan kesabaran dan ketabahan.. Aamiin," ujar Angga.

Kuliner Jogja Jadah Tempe Mbah Carik sudah melegenda. Panganan khas tradisional ini merupakan usaha keluarga yang berdiri sejak 1950an. Pendirinya adalah Sastro Dinomo, salah seorang carik di Kaliurang. Konon, gelar Mbah Carik diberikan oleh Sultan Hamengku Buwono IX.

Usaha Jadah Tempe Mbah Carik ini terus berkembang hingga diteruskan oleh mbah Sudimah Wiro Sartono yang juga bergelar Mbah Carik. Angga sendiri merupakan generasi keempat dari keluarga Mbah Carik yang melestarikan usaha Jadah Tempe Mbah Carik di Jalan Palagan.

"Kuliner Jogja [jadah tempe] ini harus terus dilestarikan [meski masa pandemi]. Itu misi saya, saya menyasar kalangan milenial yang melek teknologi. Tapi, kalau mau yang heritage (pelanggan) bisa ke outlet kami yang di Kaliurang," kata Angga kepada Harian Jogja, beberapa waktu lalu.

Jadah tempe adalah salah satu makanan tradisional khas Kaliurang, Sleman. Jadah tempe adalah gabungan dari dua jenis makanan yaitu jadah, olahan dari ketan, dan tempe ataupun tahu.

BACA JUGA: Ingin Minum Teh Enak Sambil Bersantai di Jogja? Ini Tempat yang Cocok

Makanan olahan ketan ini dicampur dengan kelapa sehingga rasanya gurih. Pasangannya adalah tempe atau tahu yang diolah dengan cara dibacem dengan rasa manis. Jadah tempe disajikan dengan bungkus daun pisang dan dimakan dengan cabe rawit.

Jadah tempe yang terkenal adalah Jadah Tempe Mbah Carik di area wisata Kaliurang ini mempunyai sejarah yang sangat panjang. Jadah tempe ini awalnya adalah makanan biasa bagi orang desa. Pada tahun 1950-an, jadah tempe ini diperkenalkan pertama kali oleh Sastro Dinomo atau yang sering disapa Mbah Carik sekitar di Desa Kaliurang. Makanan tersebut menjadi terkenal ketika Sri Sultan HB IX mencoba mencicipinya. Sebagaimana dilansir situs resmi Pemerintah Kabupaten Sleman, HB IX sangat menyukainya. Sultan sering mengutus pengawalnya untuk membeli jadah tempe ke Kaliurang. Sejak saat itulah jadah tempe menjadi terkenal dan menjadi kuloner khas Jogja, khususnya di Kaliurang hingga saat ini.

Harga jadah tempe berkisar Rp10.000–Rp20.000. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo

News
| Kamis, 25 April 2024, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement