Advertisement

Promo November

Update Erupsi Merapi: Kubah Lava Terus Tumbuh, Awan Panas & Guguran Lava Teramati

Lugas Subarkah
Senin, 17 Januari 2022 - 17:57 WIB
Bhekti Suryani
Update Erupsi Merapi: Kubah Lava Terus Tumbuh, Awan Panas & Guguran Lava Teramati Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang terlihat dari Tunggularum, Wonokerto, Turi, Sleman, DIY, Rabu (7/1/2021). - ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN-Gunung Merapi masih terus mengalami erupsi. Gunung tersebut Teramati memuntahkan satu awan panas pada Minggu (16/1/2022) malam, yang mengarah ke barat daya.

Sejumlah guguran lava pijar juga teramati pada periode pengamatan yang sama dan pada Senin (17/1/2022), dengan arah yang sama.

Advertisement

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menjelaskan awan panas muncul pada pukul 21.38 WIB. “Tercatat di seismogram dengan amplitudo 18 mm dan durasi 282 detik. Jarak luncur 2 km ke arah barat daya,” ujarnya, Senin (17/1/2022).

Pada hari yang sama selama 24 jam tercatat terjadi 12 kali guguran lava pijar erupsi Merapi dengan jarak luncur maksimal 1,8 km ke arah yang sama. Pada kegempaan, tercatat sebanyak 110 gempa guguran, satu gempa awan panas, dua gempa fase banyak, dua gempa tektonik dan lima gempa hembusan.

BACA JUGA: Nama Ibu Kota Indonesia yang Baru adalah Nusantara

Kemudian pada Senin (17/1/2022) dalam periode pengamatan pukul 00.00 WIB-12.00 WIB teramati sebanyak tujuh kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2 km ke arah barat daya. Pada kegempaan, tercatat sebanyak 55 gempa guguran dan lima gempa hembusan, tiga gempa fase banyak dan satu gempa tektonik.

Berdasarkan hasil pengamatan terakhir, dua kubah lava Gunung Merapi masih terus tumbuh. Pada kubah lava barat daya tercatat memiliki volume sebesar 1.670.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik.

Sampai saat ini status Gunung Merapi masih Siaga. Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro, dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024

News
| Sabtu, 23 November 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement