Advertisement

Sapi Sakit Dikonsumsi Puluhan Orang, Ini Awal Mula Dugaan 10 Warga Gunungkidul Terpapar Antraks

David Kurniawan
Jum'at, 28 Januari 2022 - 17:47 WIB
Bhekti Suryani
Sapi Sakit Dikonsumsi Puluhan Orang, Ini Awal Mula Dugaan 10 Warga Gunungkidul Terpapar Antraks Warga membuat lubang untuk mengubur sapi milik Tri Benu, warga Dusun Garotan, Desa Bendung, Semin, yang ditemukan mati pada Minggu (16/2 - 2020) pagi.

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Kasus dugaan penyakit antraks kembali ditemukan di Gunungkidul. Kejadian itu bermula dari adanya sapi mati yang dagingnya dikonsumsi warga.

Sepuluh warga di Kalurahan Hargmulyo, Gedangsari mengalami penyakit mirip gejala antraks.

Advertisement

Lurah Hargomulyo, Sumaryanta menyatakan dugaan ini muncul karena ada puluhan warga yang mengonsumsi sapi berpenyakit.

Dia menjelaskan, peristiwa ini bermula adanya sapi milik salah seorang warga yang mati secara mendadak pada Kamis (19/1/2022). Sebanyak 65 orang iuran masing-masing Rp100.000 untuk kemudian diserahkan kepada pemilik sapi, sebagai ganti rugi.

BACA JUGA: Sultan: Omicron Kemungkinan Sudah Masuk DIY, Minta Tes WGS Dipercepat

Selanjutnya, daging sapi tersebut dibagikan kepada warga yang ikut iuran. “Itilahnya dibrandu. Yakni, memberikan sejumlah uang kepada pemilik sebagai pengganti, kemudian daging sapi dibagikan ke warga yang ikut iuran,” kata Sumaryanta, Jumat (28/1/2022).

Menurut dia, ada 30 warga yang telah mengonsumsi daging sapi ini. Dari jumlah tersebut sepuluh orang mengalami gejala seperti penyakit antraks mulai dari meriang hingga bagian tangan melepuh karena luka. “Sudah diberikan penanganan dan sudah diambil sampel untuk kepastian penyakit yang diderita,” katanya.

Selain pengambilan sampel untuk uji laboratorium, sisa daging yang belum diolah juga sudah dimusnahkan dengan cara dibakar. “Kami berharap kepada warga yang mengalami gejala segera ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan,” katanya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Gunungkidul, Retno Widyastuti membenarkan adanya dugaan antraks di Kapanewon Gedangsari. Meski demikian, hingga saat ini sudah dilakukan pengambilan sampel untuk diuji di laboratorium. “Hasil pengujian sampel belum keluar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

SETARA Institute Ungkap 130 Masalah di Tubuh Polri

News
| Rabu, 09 Oktober 2024, 20:57 WIB

Advertisement

alt

Bikin Seru Staycation Anda di Oktofest Super Sale Hotel Grand Rohan Jogja

Wisata
| Senin, 07 Oktober 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement