Advertisement
Warga Binaan Lapas Jogja Diberi Pendampingan Psikologi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Warga Binaan Lapas Kelas II Wirogunan, Kota Jogja diberi layanan konsultasi psikologi dan kesehatan reproduksi pada Sabtu (5/2/2022) pagi. Layanan kepada warga binaan itu diberikan bersamaan dengan kegiatan serentak di 34 provinsi oleh Kagamadok, BKKBN, Kemenkumham, Asosiasi RS TNI-Polri dan sejumlah lembaga sosial.
Kepala Perwakilan BKKBN DIY Shodiqin menjelaskan pemberian layanan konsultasi itu melibatkan empat psikolog dengan harapan dapat meringankan beban warga binaan dalam menghadapi proses hukum yang sedang dijalani. Hasilnya banyak warga binaan memberikan respons positif karena lewat psikolog, mereka bisa curhat secara langsung serta mendapatkan beragam masukan.
Advertisement
"Mereka merasa terbantu karena bisa curhat langsung sehingga sedikit meringankan beban. Rata-rata merasa khilaf dengan melakukan kesalahan dan menganggap itu sebagai cobaan yang harus dijalani," katanya di sela-sela kegiatan di Lapas Wirogunan, Sabtu (5/2/2022).
Sedangkan untuk layanan konsultasi kesehatan reproduksi diberikan kepada 50 warga binaan dengan prokes ketat. Menempati salah satu ruangan, warga binaan bisa berdialog langsung dengan praktisi dari BKKBN untuk mendapatkan pemahaman kesehatan reproduksi, terutama warga binaan berusia muda.
Baca juga: Lapas Sleman Digeledah! Ada Apa?
"Selain itu ada layanan papsmear dan pemasangan KB IUD untuk para ibu-ibu pegawa lapas, peminatnya juga cukup banyak," ujarnya.
Kalapas Kelas II Wirogunan Kota Jogja Sholeh Joko Sutopo menambahkan pendampingan psikologi memang sangat dibutuhkan oleh warga binaan. Melalui konsultasi secara langsung itu warga binaan diharapkan lebih tenang dalam menjalani pidananya.
"Harapannya untuk pendampingan psikologi dengan BKKBN ini bisa berkelanjutan, karena ini dibutuhkan oleh warga binaan," ucapnya.
Sholeh menyatakan jumlah warga binaan Lapas Wirogunan ada 355 orang yang semuanya pria. Selanjutanya pendampingan psikologi akan menjadi program khusus Assessment Center untuk mengassessmen warga binaan.
"Selanjutnya bisa ditentukan apakah warga binaan ini masuk ke maksimum, minimum atau medium sekuriti. Serta menjadi dasar pembinaan kemandirian maupun kepribadian," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Mayoritas Publik Puas dengan Kinerja Setahun Prabowo-Gibran
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal DAMRI Semarang-Jogja Hari Ini, Sabtu 18 Oktober 2025
- Pemkot Rencanakan Perluasan Lahan Parkir Gedung DPRD Kota Jogja
- Penetapan UMK 2026 di Gunungkidul Tunggu Instruksi Pemerintah Pusat
- Satgas Percepatan Program MBG di Sleman Libatkan Para Panewu
- Pemotongan TKD Kulonprogo Dikhawatirkan Pengaruhi Pendapatan ASN
Advertisement
Advertisement