Advertisement
Sejak Januari Belasan Warga Sleman Meninggal Akibat Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Sejak awal Januari hingga pertengahan Februari tahun ini, belasan pasien Covid-19 di Sleman meninggal dunia. Warga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjalankan protokol kesehatan 5M namun tidak perlu panik.
Koordinator Posko Dekontaminasi Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Vincentius Lilik Resmiyanto mengatakan tim pemakaman baik di Posko Inti maupun tingkat kalurahan tetap disiagakan menghadapi peningkatan kasus penyebaran Covid-19 di wilayah Sleman.
Advertisement
"Kami terus siaga menghadapi peningkatan penyebaran Covid-19. Tujuh tim pemakaman masih standby jika sewaktu-waktu dibutuhkan," jelas Lilik kepada Harianjogja.com, Rabu (16/2/2022).
BACA JUGA:Kesimpulan Laka Bukit Bego, Polisi: Bus Berkecepatan Tinggi, Sopir Salah Oper Gigi
Berdasarkan data Posko Dekontaminasi Covid-19, sejak Januari hingga pertengahan Februari sebanyak 17 jenazah yang dimakamkan dengan protokol kesehatan. Sebanyak enam jenazah dimakamkan selama Januari dan 11 jenazah dimakamkan Februari.
Menurut Lilik, pemakaman jenazah pasien Covid-19 saat ini banyak dilakukan oleh tim-tim pemakaman masing-masing kalurahan. Dia menyebut selama Januari, dari enam kasus pemakaman dua di antaranya dilaksanakan oleh Posko Dekontaminasi BPBD Sleman dan empat kasus lainnya oleh tim dari kalurahan.
"Februari ini dari 11 data yang masuk, dua kasus ditangani Posko dan sembilan kasus lainnya dilakukan oleh Satgas Kelurahan," jelas Lilik.
Tim pemakaman dari BPBD Sleman akan bergerak saat tim pemakaman kalurahan mulai kewalahan atau ada permintaan khusus dari tim pemakaman kalurahan. "Misalnya, saat Jumat lalu di Wedomartani ada dua jenazah yang oleh masing-masing keluarga ingin dimakamkan sebelum jumatan. Akhirnya salah satu tim kami ikut membantu," kata Lilik.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan menyebutkan sebanyak 11 pasien Covid-19 yang meninggal dunia terjadi sejak 8-15 Februari atau sejak PPKM level 3 diterapkan. "Hari ini ada tambahan satu kasus yang meninggal dunia. Pasien Covid-19 yang meninggal saat Isoman. Kalau kemarin ada dua pasien Covid-19 yang meninggal," katanya.
Makwan berharap agar pasien Covid-19 yang memiliki komorbid, lansia dan kelompok rentan lainnya untuk menjalani isolasi di Gedung Isoter baik di Asrama Haji maupun Rusun Gemawang. Saat ini Isoter di Asrama Haji terisi 107 pasien dari kapasitas tempat tidur sebanyak 136 unit. Sementara untuk Rusunawa Gemawang terisi 82 pasien dari total kapasitas 101 bed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
- DIY Peroleh Kuota Transmigrasi untuk 16 KK di 2024
- Jadwal Layanan Samsat Keliling Jogja Kamis 25 April 2024
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 25 April 2024, Giliran Sleman, Kota Jogja dan Kulonprogo
- Top 7 News Harianjogja.com Kamis 25 April 2024: Kasus Penggelapan Pajak hingga Sosialisasi Tol Jogja-YIA
Advertisement
Advertisement