Advertisement
Hai Pemuda, Begini Cara Nyinom yang Patut Dilestarikan di Zaman Now

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Kaum muda yang bergabung di organisasi karang taruna biasanya mengenal istilah nyinom. Nyinom adalah kegiatan kaum muda membantu tuan rumah yang sedang punya hajat. Salah satu tugas yang paling khas adalah menyajikan hidangan untuk para tamu.
Nyinom berasal dari kata enom yang artinya muda. Tak heran jika pelaku nyinom adalah anak muda. Masyarakat yang tinggal di pedesaan, masih sangat mudah menjumpai tradisi nyinom ini, terutama saat ada hajatan baik itu pernikahan maupun kematian.
Advertisement
Dalam hajatan ini, kaum muda khususnya laki-laki, akan berkumpul untuk membantu melayani tamu undangan. Mereka akan berdandan sopan dengan mengenakan sarung, baju berkerah, dan juga peci. Cara penyajian pun juga sesuai kaedah kesopanan karena para sinoman ini menyajikan hidangan untuk para tamu yang notabene usianya lebih tua.
Namun seiring perkembangan zaman, cara berpakaian dan gerak tubuh sopan saat nyinom sepertinya perlahan memudar. Terkadang ditemui anak muda yang nyinom mengenakan celana jeans atau bahkan kaus oblong. Gerakannya di depan tamu juga ada yang tidak sopan dan asal menyajikan hidangan.
Belum lama ini, akun Instagram @areajogja membagikan sebuah tayangan kegiatan anak muda yang sedang nyinom dalam sebuah acara. Dalam keterangan video dituliskan bahwa lokasi tersebut di Tirto 01, Triharjo, Pandak, Bantul. “Adat nyinom sik koyo ngene iki kudu dilestarikan Lur,” tulis @areajogja sebagai caption.
Dalam video tersebut, tampak dua pemuda dengan seragam batik dan memakai sarung, membawa nampan berisi piring-piring hidangan. Mereka berjalan ke arah tamu dengan formasi depan dan belakang. Jalannya jongkok untuk menghormati tamu-tamu yang duduk lesehan.
Sampai di hadapan tamu, mereka duduk bersila. Pemuda yang di depan mulai menurunkan piring satu per satu dan menaruhnya di depan tamu yang duduk. Sementara pemuda yang di belakang tidak bertugas memberikan piring kepada tamu. Ia hanya membawakan piring untuk diserahkan kepada pemuda di depannya, jika piring di nampan depan sudah habis.
Saat mundur, mereka juga tidak membalikkan badan, namun tetap berjalan jongkok dengan arah mundur. Kemudian bersila lagi untuk melanjutkan menyajikan piring-piring berikutnya.
Tradisi nyinom seperti ini memang terkesan lambat dalam penyajian, tetapi nilai yang diutamakan adalah kesopanan dan kehati-hatian.
Warganet yang menyaksikan video ini menanggapi positif. Ia setuju jika tradisi nyinom seperti ini harus dilestarikan dan tidak sekadar menyerahkan makanan untuk para tamu.
Nah, itulah contoh gaya yang sopan saat nyinom. Di tempatmu sendiri seperti apa?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Instagram
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement