Advertisement
Puluhan Remaja Bantul Minta Nikah Dini, Penyebab Terbanyak Hamil Duluan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak Perlindungan Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Bantul mencatat selama Januari sampai Februari tahun ini ada 26 remaja yang mengajukan dispensasi nikah dini.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DP3APPKB Bantul Sri Nuryanti mengatakan dari data tersebut dispensasi kawin yang disetujui nantinya dari Pengadilan Agama.
Advertisement
Dari data pengajuan kawin tersebut sebagian besar perempuan yang belum cukup umur sementara pasangannya sudah cukup umur. Namun, ada juga laki-laki yang belum cukup umur sementara pasangannya perempuan sudah cukup umur.
Sri Nuryanti tidak menampik pengajuan dispensasi nikah dini tersebut sebagian besar karena hamil di luar nikah. “Biasanya karena kehamilan yang tidak diinginkan,” ucapnya, Minggu (6/3/2022).
Plt Kepala DP3APPKB Bantul itu menilai perlu ada kesadaran masyarakat untuk saling memberikan informasi edukasi komunikasi kaitannya dengan pendewasaan usia pernikahan karena sangat penting untuk perkembangan anak itu sendiri.
“Karena dengan menikah di bawah umur akan banyak dampak negatif yang mengikutinya. Kesehatan reproduksinya belum siap untuk dibuahi, anak yang masih di bawah 18 tahun belum siap untuk dibuahi. Secara ekonomi dan emosional belum matang,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement