Advertisement

Promo November

Tak Mau Digusur Sia-Sia, Pedagang Stasiun Wates Tagih Janji PT KAI  

Hafit Yudi Suprobo
Selasa, 15 Maret 2022 - 17:07 WIB
Bhekti Suryani
Tak Mau Digusur Sia-Sia, Pedagang Stasiun Wates Tagih Janji PT KAI    Wakil Bupati Kulonprogo Fajar Gegana saat memimpin audiensi yang dilakukan oleh Ombudsman DIY, pedagang Stasiun Wates, dan PT KAI Persero DAOP 6 Yogyakarta di ruang rapat Wabup Kulonprogo, Selasa (15/3/2022)-Harian Jogja - Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Pedagang di depan Stasiun Wates mendesak agar PT KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta tetap memberikan akses bagi mereka berjualan di dalam stasiun. Pedagang berpegang pada janji PT KAI yang ingin membuatkan kios di dalam area Stasiun Wates.

"Kalau kita sih tuntutannya ya sesuai dengan janji PT KAI pada 2014 silam ya. Mereka menjanjikan agar kita bisa berjualan di dalam Stasiun Wates. Sampai sekarang belum tepati janjinya malah sekarang mau dibongkar dan digusur lagi. Harapannya ya kami bisa berjualan di dalam Stasiun Wates," ujar Utami Budi Winarti, salah satu pedagang di Stasiun Wates usai audiensi dengan Wakil Bupati dan Ombudsman DIY di Ruang Wabup Kulonprogo, Selasa (15/3/2022).

Advertisement

Dikatakan Utami, pedagang Stasiun Wates sempat digusur dari dalam stasiun pada 2014 lalu. Perseroan menjanjikan akan ada pembangunan kios bagi pedagang setelah relokasi dilakukan. Namun, sampai saat ini pembangunan kios belum terealisasi.

 BACA JUGA: Perjalanan Perempuan Memperjuangkan Kesetaraan Gender Masih Banyak Tantangan

"Jadi kami saat ini masih berjualan di depan Stasiun Wates sesuai dengan anjuran dari Bupati Kulonprogo dulu yakni Hasto Wardoyo. Kami bukan PKL ya. Kami ini pedagang Stasiun Wates. 2014 silam kita jualan di dalam stasiun. PT KAI menjanjikan pembangunan kios selama tiga bulan pasca relokasi. Namun, saat ini belum terlaksana," terang Utami. 

Perseroan, kata Utami, sampai saat ini belum memberikan solusi konkret berkaitan dengan tempat bagi pedagang Stasiun Wates. Saat ini, sejumlah pedagang berjualan di depan Stasiun Wates. 

"PT KAI Persero belum mau membicarakan soal relokasi pedagang. Nantinya tempat relokasi mau seperti apa kemudian konsepnya nanti seperti apa juga kami belum tahu. Kita juga belum tahu nasib kami ini. Kami harapkan ada solusi yang sesuai dengan harapan pedagang di Stasiun Wates," terang Utami. 

Dikonfirmasi terpisah, Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto, menyatakan sejumlah opsi tengah disiapkan lembaganya terkait dengan tuntutan pedagang Stasiun Wates. Termasuk, pemanfaatan lahan milik perseroan yang ada di sebelah timur Stasiun Wates. 

"Untuk realisasi itu nanti. Saat ini kita baru fokus soal alternatif solusi yakni lahan milik KAI yang ada di sebelah timur Stasiun Wates. Apakah nanti akan dikerja samakan dengan Pemkab Kulonprogo atau seperti apa kita belum tahu yang penting sesuai dengan aturan yang berlaku di PT KAI," terang Supriyanto.

Wakil Bupati Kulonprogo Fajar Gegana mengatakan pertemuan dengan PT KAI (Persero), pedagang Stasiun Wates, dan Ombudsman DIY di ruangannya pada Selasa (15/3/2022) atas usulan dari Ombudsman DIY.  

Lembaganya mendorong agar PT KAI (Persero) dan pedagang Stasiun Wates menemukan solusi atas permasalahan yang timbul usai rencana relokasi dicetuskan oleh perseroan.

"Stasiun Wates dipercantik oke. Namun, keterlibatan UMKM kami yang ada di Kulonprogo juga harus bisa dilibatkan. Ini sebagai bentuk sinergitas. Seperti di Bandara YIA, UMKM kami kan juga dilibatkan di sana. Sinergitas dengan BUMN seharusnya bisa dilakukan," tegas Fajar. 

Meskipun, dari internal Pemkab Kulonprogo sudah mempunyai opsi tempat bagi pedagang untuk berjualan. Seperti di Pasar Sentolo Baru maupun Pasar Bendungan. Pedagang bisa memilih mau ditempatkan di mana. 

"Meskipun, UMKM kami bisa lebih berkembang di lingkungan Stasiun Wates ya. Kami mendorong ke arah sana. Kami ingin ada win win solution lah. Kami juga akan mengirimkan surat kepada Kementerian Perhubungan dan Dirjen Perkeretaapian agar solusi bisa tercapai," ungkap Fajar. 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement