Advertisement
Kisah Serangan Umum 1 Maret Ditampilkan di Pentas Rebon TBY
Advertisement
JOGJA -- Taman Budaya Yogyakarta (TBY) mementaskan kisah Serangan Umun 1 Maret 1949 di Pentas Rebon. Cerita dan esensi perjuangan akan tersaji dalam bentuk ketoprak, teater, dan dagelan.
Kepala Seksi Penyajian dan Pengembangan Seni Budaya TBY, Budi Supardi, mengatakan, pentas dengan tema ini sebagai bentuk dukungan dan pengkhayatan kembali momen Serangan Umun 1 Maret.
Advertisement
"Ini menjadi momen ke-bhineka tunggal ika-an. Untuk menguatkan jati diri dan kebanggaan bahwa Indonesia ada dan diperhitungkan dalam kancah internasional," kata Budi, Rabu (9/3/2022).
Memunculkan kisah Serangan Umum 1 Maret juga sebagai upaya mengenang tokoh-tokoh yang berperan dalam menegakkan kedaulatan negara. Para tokoh ini seperti Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Panglima Besar Jenderal Soedirman, Syafrudin Prawiranegara, dan Sri Sultan HB IX.
Dari tiga Pentas Rebon yang mengangkat tema besar tersebut, Teater Rebon mengambil judul Pembalasan Operasi Gagak. Pada 19 Desember 1948, Belanda belum bisa menerima proklamasi kemerdekaan Indonesia. Belanda melancarkan berbagai serangan. Beberapa tokoh bangsa menjadi tawanan. Jogja yang kala itu sebagai ibu kota juga dalam kondisi yang genting.
Tidak hanya itu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga tercerai berai, salah satunya akibat serangan Belanda. Namun para pejuang Indonesia tidak putus asa. Seperti Sri Sultan HB IX, kala itu merencanakan serangan balasan. Dia ingin menunjukan apabila TNI, dan terutama masyarakat Indonesia masih ada. Dia juga ingin menunjukan apabila Indonesia merupakan negara yang merdeka seutuhnya.
Dengan adanya Pentas Rebon ini, Budi berharap adanya pembinaan seni yang konsisten. Pentas seni, terlebih mengangkat tema Serangan Umum 1 Maret, bisa menjadi sebuah penghargaan bagi pahlawan. “Mendukung kegiatan ini, sekaligus sebagai pembinaan pada generasi penerus agar memiliki jiwa nasionalis dan patriotis,” kata Budi.
Pentas Rebon juga sebagai upaya pemerataan apresiasi seni untuk berbagai daerah di DIY. Seluruh seniman yang terlibat tersebar di satu kota dan empat kabupaten yang ada di DIY. Pembagian kesempatan ini agar seniman dari berbagai daerah bisa tampil secara merata.
“Dengan adanya pemerataan apresiasi ini, bisa berdampak dan bermanfaat baik bagi pelaku seni budaya di DIY. Pemerataannya per wilayah, bukan per sanggar. Salah satu dampaknya bisa meningkatkan kesejahteraan bagi para pelaku seni,” kata Budi.
Memprioritaskan Prokes dan Tanggap Perkembangan
Pentas Rebon berlangsung secara daring dengan model penayangan ulang. Sebelum tayang di kanal Youtube tasteofjogja disbud diy, Humas Jogja, dan JITV Pemda DIY, para seniman sudah taping terlebih dahulu. Tidak ada penonton selama pengambilan gambar, hanya kru dan pemain.
Seluruh kru dan pemain juga sudah mendapatkan vaksin minimal dosis kedua. Ada pemeriksaan Covid-19 dengan GeNose maupun antigen. Peserta yang berada di ruang pertunjukan juga dibatasi, termasuk durasi pengambilan gambar. Setelah acara, seluruh area didesinfektasi.
Masyarakat bisa menonton Pentas Rebon bertema Serangan Umum 1 Maret pada tanggal 16, 23, dan 30 Maret 2022. Untuk Pentas Rebon tema lain juga bisa disaksikan pada 13, 20, dan 27 April 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Bandara YIA Rabu 24 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Rabu 24 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Rabu 24 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- 40 Anggota Osis Se-Kota Jogja Dapat Pendidikan Politik, Pelajari Seluk Beluk Parlemen
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Rabu 24 April 2024
Advertisement
Advertisement