Advertisement
Peningkatan Ekonomi dengan Bangunan Aman dari Kebakaran

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Dalam rangka mengedukasi stake holder tentang Sistem Proteksi Kebakaran yang ideal dan memenuhi syarat yang berlaku, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Jogja mengadakan Inspeksi Proteksi Kebakaran (Siprotek) Award.
Ajang penghargaan yang telah masuk tahun kedua ini akan menyasar 40 bangunan, mulai dari hotel, kampus, sampai bangunan cagar budaya.
Advertisement
Kepala Dinas Damkarmat Kota Jogja, Octo Noor Arafat, selain mengedukasi terkait Sistem Proteksi Kebakaran yang ideal dan memenuhi syarat, adapula transfer pengetahuan Managemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG).
Ada tiga aspek utama yang menjadi penilaian: pemeriksaan proteksi aktif, pemeriksaan proteksi pasif, dan pemeriksaan MKKG. Proteksi aktif berupa pompa kebakaran, fire alarm, MCV, sprinkler, hidran halaman, dan lainnya. Untuk proteksi pasif berupa sarana penyelamatan, penunjuk arah darurat, pencahayaan darurat, dan lainnya. Untuk MKKG berupa struktur, jadwal pelatihan, dan lainnya.
“Pemeriksaan akan berlangsung dari Maret sampai November 2022. Pada tahap akhir, akan ada pemberian penghargaan bagi stake holder yang terlibat. Meski hanya berupa tropi dan selembar surat, namun nilainya luar biasa, sebuah pencapaian akan standar sebuah tempat,” kata Octo dalam Jumpa Pers Siprotek Award 2022 di Kantor Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kota Jogja, Umbulharjo, Jogja, Senin (21/3/2022).
Selain pemberian sertifikat, mulai tahun ini bangunan yang telah diinspeksi akan mendapat stiker tanda sudah layak secara keamanan. Adapula tingkatan keselamatan dari ancaman kebakaran mulai dari tingkat A, B, dan C.
Adanya gedung yang telah bersertifikasi keamanan akan kebakaran juga secara tidak langsung menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi. “Apabila bangunan seperti hotel sudah memenuhi syarat proteksi kebakaran, maka bisa ikut memulihkan ekonomi. Pengunjung akan merasa lebih aman dan nyaman. Sehingga hotel di Jogja tidak hanya sudah mendapat sertifikat CHSE sebagai standar kesehatan, namun juga safety dari bahaya kebakaran,” katanya.
Lebih jauh dari pemberian penghargaan, agenda Sipotrek Award menjadi sosialisasi apabila semua warga berperan dalam mencegah dan menangani kebakaran. Lantaran jumlah personil pemadam kebakaran yang terbatas, maka peran warga menjadi penting. Kapasitas keahlian serta fasilitas primer perlu warga miliki. Sejauh ini, sudah ada 686 relawan pemadam kebakaran yang tersebar di setiap kelurahan.
“Kami dari Dinas Damkarmat Kota Jogja berharap sinergi dari para pemangku kepentingan, melalui penerapan proteksi kebakaran di wilayah masing-masing. Bisa dengan menyediakan alat pemadam api ringan di setiap rukun tetangga. Agar bisa bersama-sama mencegah bahaya kebakaran. Dengan gorong royong dan gandeng gendong, mari singkirkan bahaya kebakaran,” kata Octo. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pesawat Boeing 737 Japan Airlines Alami Gangguan Tekanan Udara, Mendadak Turun dari Ketinggian 26.000 Kaki
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Gelontorkan Rp1 Miliar untuk Perkuat Koperasi Desa Merah Putih
- Penataan Lempuyangan, Juru Bicara Warga Satu Rumah Sengketa Minta PT KAI Daop 6 Kantongi Surat Eksekusi
- Ubur-Ubur Mulai Jarang Terlihat di Pantai Gunungkidul, Pengunjung Tetap Diminta Waspada
- Jumlah Anak Tidak Sekolah Usia SMA di Kulonprogo Mencapai 329, Ini yang Akan Dilakukan Balai Dikmen
- Optimalisasi Penggunaan SIM Linmas Terus Didorong
Advertisement
Advertisement