Advertisement

Promo November

Kisah Saryanto, Kusir yang Andongnya Dinaiki Jokowi Keliling Istana di Malioboro

Ujang Hasanudin
Selasa, 29 Maret 2022 - 16:27 WIB
Bhekti Suryani
Kisah Saryanto, Kusir yang Andongnya Dinaiki Jokowi Keliling Istana di Malioboro Saryanto bersama andongnya yang dinaiki Presiden Joowi bersama empat cucu di Istana Negara Gedung Agung Jogja, saat ditemui di rumahnya di Dusun Saman, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, Selasa (29/3/2022) - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Kaget, begitulah perasaan Saryanto, kusir yang andongnya dinaiki Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama empat cucunya pada Minggu (27/3/2022) siang di halaman Istana Negara Gedung Agung Jogja.

Saat itu pria kusir andong yang berusia 52 tahun ini awalnya sedang mangkal di Mirota Batik atau Hamzah Batik Jalan Malioboro pada siang hari sebelum zuhur. Tiba-tiba ia dihampiri salah seorang yang merupakan staf kepresidenan. Pria yang mendatanginya tersebut tidak bilang kalau andongnya aan dinaiki oleh Presiden RI.

Advertisement

Pria itu hanya bilang bahwa ia membutuhkan dua andong untuk masuk ke dalam Istana Kepresidenan Gedung Agung, “Ternyata yang naik adalah Presiden dan empat cucunya, saya langsung kaget campur haru, karena baru pertama kali ini saya bisa langsung tatap muka dengan pak Jokowi,” katanya saat ditemui di kediamannya di Dusun Saman, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, Selasa (29/3/2022).

Saryanto sempat grogi saat andongnya ditumpangi  Jokowi. Namun dengan tenang ia langsung memacu andongnya dengan kuda keliling Istana. Ia sempat menanyakan mau diantar kemana, namun Jokowi maupun pasukan pengawal kepresidenan hanya bilang cukup keliling Istana.

BACA JUGA: Rute ke Gua Kebon, Air Terjun di Kulonprogo yang Baru Saja Dikunjungi Artis

“Hanya keliling di kompleks gedung Istana katanya yang penting anak-anak senang,” ucap Saryanto. Ia hanya menjalankan andong dua kali putaran membawa Jokowi dan cucunya, sementara andong satunya juga merupakan adik dari Saryanto, berkeliling sampai lima kali putaran, karena cucu presiden ingin naik terus saking senangnya.

Tidak lama Jokowi dan cucunya berkeliling naik andong di dalam halaman Istana Gedung Agung. “Hanya sekitar setengah jam, karena cuaca juga sedang panas. Katanya yang penting anak-anak senang,” ucapnya menirukan staf Presiden.

Tidak banyak kata-kata yang terlontar dari Jokowi pada Saryanto, “Beliau hanya bilang dalam bahasa Jawa bagaimana kondisi Malioboro apakah sudah ramai. Terus saya jawab alhamdulillah sudah mulai ramai sejak Desember tahun lalu. Kemudian dijawab Presiden syukurlah kalau sudah ramai,” ungkap Saryanto.

Setelah beberapa kali putaran mengantar Jokowi dan cucunya, Saryanto dan adiknya kembali mangkal di Jalan Malioboro sampai sore hari. Ia engan menyebut nominal yang diberikan staf kepresidenan. Namun ia mengaku ongkos yang dibayarnya setara dengan pendapatannya selama beberapa pekan. Yang pasti ia merasa sangat senang bisa berjumpa langsung tatap muka dengan orang nomor satu di Indonesia, “Wah senang sekali,” katanya.

Setiap hari Saryanto dan adiknya Purwanto selama ini mangkal di Jalan Malioboro. Saryanto sendiri sudah menjadi kusir andong selama 31 tahun, bahkan ia menjadi salah satu ketua kelompok kusir andong dari Bantul. Menurut Saryanto sejak Desember tahun lalu sampai saat ini atau setelah ada kelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai banyak wisatawan yang mengunakan jasa andong. Dalam sehari ia biasa membawa wisatawan 3-4 kali keliling Kraton dan Malioboro dengan tarif antara Rp75.000-100.000 untuk sekali putaran. Rata-rata jumlah penumpang 2-4 orang.

Ia berharap kondisi saat ini terus bertahan sampai ke depannya atau bahkan pandemi Covid-19 hilang dari Indonesia khususnya dari DIY. Saat ini kondisi pariwisata sudah menggeliat sehingga dampaknya para kusir andong juga sumringah karena banyak wisatawan yang menggunakan jasa andong.

Meskipun kusir andong yang keluar saat musim liburan juga banyak, bisa sampai 500an. Namun baginya rezeki sudah diatur Tuhan sehingga tidak akan tertukar meskipun jumlah andong banyak. Setiap hari ia berangkat kerja siang atau zuhur sampai Maghrib, namun terkadang berangkat pagi dan sampai sore sekitar pukul 16.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024

News
| Sabtu, 23 November 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement