Advertisement
Kabar Baik! Hari Ini Tidak Ada Laporan Kematian Pasien Covid-19 Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Kabupaten Gunungkidul akhirnya mencatatakan nol kasus kematian akibat Covid-19. Capaian ini terakhir kali terjadi pada 21 Februari lalu.
Data dari Kesehatan Gunungkidul, selama kurun waktu dari 22 februari hingga 28 Maret setiap harinya ada penambahan kasus kematian dengan jumlah total 112 kasus. Untuk penambahan bervariasi mulai dari satu kasus hingga terbanyak delapan kasus kematian dalam sehari.
Advertisement
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, pada Selasa (29/3/2022) ada penambahan kasus baru sebanyak 14 orang. Sedangkan yang dinyatakan sembuh sebanyak 47 orang. “Untuk yang meninggal dunia tidak ada penambahan,” kata Dewi, Selasa siang.
Menurut dia, nol kasus kematian karena Corona terakhir terjadi pada 21 Februari lalu. Saat itu, jumlah warga meninggal sebanyak 1.039 orang dan sekarang menjadi 1.151 kasus. “Mulai 22 Februari setiap harinya ada penambahan kasus kematian sampai 28 Maret,” katanya.
Dewi mengakui turunnya kasus penularan ikut berdampak terhadap jumlah angka kematian akibat corona. Hingga sekarang jumlah warga terinfeksi sebanyak 22.945 orang dan dinyatakan sembuh sebanyak 21.050 orang.
BACA JUGA: Nikah di Dalam Gua, Pasangan di Gunungkidul Ini Pakai Mahar Walang Goreng
“Untuk yang masih menjalani perawatan ada 294 orang dan mayoritas menakukan isolasi mandiri,” katanya.
Meski jumlah kasus terus menurun, ia berharap kepada masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona. “Tidak boleh abai karena protokol kesehatan menjadi sarana efektif mencegah penularan,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Gunungkidul, Drajad Ruswandono. Menurut dia, meski sempat ada lagi kenaikan kasus, namun jumlahnya tidak sebanyak saat penyebaran varian delta di pertengahan 2021 lalu. “Tahun lalu lebih parah karena rumah sakit hampir penuh hingga ketersediaan oksigen menipis. Tapi, sekarang meski naik kondisinya masih relative terkendali,” katanya.
Drajad berharap kepada masyarakat yang belum divaksin segera mengikuti program vaksinasi. Hal ini dikarenakan vaksinasi efektif meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dampak dari serangan virus dapat ditekan. “Memang masih ada yang meninggal dunia, tapi berdasarkan catatan yang ada didominasi oleh warga yang belum vaksin. Jadi, warga yang belum segera mengikuti vaksinasi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sidang Kasus Perundungan Dokter Aulia Risma, Dekan FK Undip Tak Ada Iuran di PPDS
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Wiyos Santoso, Ni Made dan Aris Eko Masuk Tiga Besar Kandidat Sekda DIY
- Prestasi ORI DIY, Selesaikan 177 Laporan Selama Semester I 2025, Paling Banyak Soal Isu Pendidikan
- Libur Sekolah, Museum Sandi Ramai Dikunjungi Wisatawan Keluarga
- Leptospirosis di Jogja Meningkat Signifikan, Ada 18 Kasus dengan Lima Kematian
- Asrama Sekolah Rakyat BBPPKS Purwomartani Sleman Siap Ditempati, Begini Fasilitasnya
Advertisement
Advertisement