Advertisement
Tim Mahasiswa UGM Juarai Kompetisi Perancangan Gedung Ramah Lingkungan

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Tim mahasiswa Teknik Sipil UGM yang bernama Swarnadwipa Gama DTSL FT UGM berhasil menjadi juara pertama dalam kompetisi penawaran rancangan pembangunan gedung berbasis infrastruktur ramah lingkungan yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia.
BACA JUGA: 6 Bakal Calon Rektor UGM Resmi Ditetapkan, Ini Nama-namanya
Advertisement
Tim ini beranggotakan Arrywwa Hafidz Naufal, Fadhil Abrar Rabbani, M. Mirzan Aziz, dengan dosen pembimbing Tantri Nastiti Handayan. National Tender Competition The 19th CENS UI yang digelar pada Maret lalu mengangkat tema Optimizing Lean Construction for Cost-efficient Green and Gray Infrastructure.
Para peserta berkompetisi dalam penawaran rancangan atas pembangunan sebuah bangunan 10 lantai dengan sertifikasi green building dalam waktu sesingkat dan biaya seefektif mungkin. Rangkaian kegiatan yang dilalui tim seperti memahami kasus proyek, pengumpulan dokumen penawaran, dan presentasi.
Arrywwa Hafidz Naufal menjelaskan Tim Swarnadwipa Gama menerapkan konsep lean construction dalam perancangan dokumen penawaran dengan tujuan meminimalkan sampah akibat pekerjaan dan meningkatkan volume pekerjaan konstruksi.
“Kami memberikan inovasi berupa aplikasi Gama Chain dengan konsep aplikasi mobile supply chain dengan konsep integrated information, penjadwalan proyek menggunakan metode last planner system [LPS], dan perhitungan emisi yang dihasilkan pada setiap pekerjaan untuk mendukung proses konstruksi yang ramah lingkungan,” ujarnya, Jumat (8/4/2022).
Selain menawarkan konsep, peserta juga ditantang membuat rancangan dari studi kasus proyek pembangunan gedung Integrated Creative Engineering Learning Lab (I-Cell) yang berlokasi di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
“Proyek pembangunan gedung delapan lantai, satu rooftop, dan warehouse struktur baja. Gedung I-Cell merupakan gedung yang dirancang dengan teknologi smart and green building yang ramah lingkungan,” ungkapnya.
Dalam merancang penawaran pekerjaan konstruksi gedung I-Cell, timnya menerapkan prinsip-prinsip lean construction dengan meminimalkan sampah atau limbah yang akan terjadi dengan cara mengidentifikasi kemungkinan adanya sampah sebelum pekerjaan dimulai.
“Tentunya dalam pekerjaan proyek, kami juga memperhatikan emisi yang dihasilkan dari setiap pekerjaan, hal ini juga menjadi bukti bahwa kami mendukung konsep green building yang tidak hanya dari segi perancangan bangunan, namun juga dari segi pelaksanaan pembangunan,” paparnya.
BACA JUGA: Supriyadi dan Semerbak Tebaran Stroberi di Bibir Gajah Wong
Fadhil Abrar Rabbani menuturkan salah satu tantangan dalam lomba tender ini sangat menuntut manajemen proyek yang tepat untuk menghasilkan manajemen proyek yang terbaik kami tentunya memiliki kemampuan mengoperasikan program manajemen proyek seperti microsoft project dan penggunaan microsoft excel yang expert.
“Kami juga menggunakan aplikasi Figma untuk mendesain user interface dari aplikasi Gama Chain yakni aplikasi supply chain terintegrasi sebagai salah satu komponen ide yang kami rancang sendiri dalam mengikuti perlombaan ini,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pesawat Boeing 737 Japan Airlines Alami Gangguan Tekanan Udara, Mendadak Turun dari Ketinggian 26.000 Kaki
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3.200 Jemaah Haji Asal DIY Sudah Tiba di Tanah Air
- Sempat Viral, Buaya Muara yang Meresahkan Warga di Sungai Progo Bantul Akhirnya Ditangkap
- Dukung Pendidikan dan Industri Ramah Lingkungan, KA Bandara Raih Penghargaan
- Pemkab Bantul Gelontorkan Rp1 Miliar untuk Perkuat Koperasi Desa Merah Putih
- Penataan Lempuyangan, Juru Bicara Warga Satu Rumah Sengketa Minta PT KAI Daop 6 Kantongi Surat Eksekusi
Advertisement
Advertisement