Advertisement
Update Merapi Sepekan: 1 Awan Panas, 150 Lava Pijar
![Update Merapi Sepekan: 1 Awan Panas, 150 Lava Pijar](https://img.harianjogja.com/posts/2022/04/23/1099899/awan-panas.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Dalam sepekan terakhir Gunung Merapi tercatat masih mengeluarkan sejumlah guguran baik awan panas maupun lava pijar. Sementara berdasarkan analisis morfologi, tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah lava yang signifikan.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menjelaskan dalam sepekan terakhir tercatat sebanyak satu awan panas dengan jarak luncur 2 km ke arah barat daya.
Advertisement
“Guguran lava teramati sebanyak 150 kali ke arah barat daya, dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter,” ujarnya, Sabtu (23/4/2022).
Berdasarkan analisis morfologi, pada kubah barat daya tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah. Untuk kubah tengah juga tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.
Baca juga: Viral Video Remaja Ledakkan Petasan di Kaliadem, Warganet: Gantian Merapi, Nangis
Berdasarkan analisis foto, volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.672.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.
“Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,2 cm per hari,” katanya.
Dengan tingkat aktivitas ini, status Gunung Merapi masih Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Profil Brigjen Ribut Hari Wibowo, Eks Kapolresta Solo yang Jabat Kapolda Jateng
- Live Score Piala AFF U-19: Babak Pertama Selesai, Indonesia-Malaysia Imbang 0-0
- Ika Wonda, Talenta Papua Cetak 22 Gol di MilkLife Soccer Challenge 2024 Solo
- Inspektorat Temukan Kelebihan Bayar Rp196 Juta di Kasus Guworejo Sragen
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182796/game-online-stockcake.jpg)
Gim Online Kini Jadi Sarang Situs Judi Online, Anak-Anak Jadi Sasaran
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/26/1182697/dieng-culture-festival.jpg)
Dieng Culture Festival 2024 Digelar Bulan Depan, Pokdarwis Bersiap
Advertisement
Berita Populer
- Bedah Buku untuk Tingkatkan Minat Baca Makin Diminati Warga
- 25 Puskesmas di Sleman Buka Layanan Psikolog, Siap Melayani Masyarakat
- Kasus Diproses Polisi, Korban Pecabulan Guru Ngaji Divisum
- Kunjungan Wisata Kota Jogja Mencapai Lima Juta Orang, Event Pariwisata Jadi Pendorong
- Gelar Bedah Buku Ajak Masyarakat Berkontribusi Tangani Sampah
Advertisement
Advertisement