Advertisement

Lalu Lintas Ternak di Lima Kapanewon di Gunungkidul Diawasi Ketat, Ini Penyebabnya

David Kurniawan
Jum'at, 13 Mei 2022 - 13:27 WIB
Budi Cahyana
Lalu Lintas Ternak di Lima Kapanewon di Gunungkidul Diawasi Ketat, Ini Penyebabnya Ilustrasi penjualan ternak - JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul mulai mengantisipasi penyebaran penyakit kuku dan mulut (PKM) pada hewan ternak. Lalu lintas ternak keluar masuk ke Gunungkidul diawasi ketat.

BACA JUGA: Viral Mbah Kholil Crazy Rich Jepara Bangun Jembatan Rp3,7 Miliar, Ganjar: Yang Penting Ikhlas

Advertisement

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Retno Widiastuti mengatakan pengawasan lalu lintas ternak terdapat di dua lokasi, yakni pos di Kalurahan Bedoyo, Ponjong dan Kalurahan Sambirejo, Ngawen.

“Kami berkoordinasi dengan Pemerintah DIY selaku pemilik pos pemantauan,” kata Retno kepada wartawan, Jumat (13/5/2022).

Menurut dia, hingga sekarang belum ditemukan tanda-tanda penularan PKM. Meski demikian, upaya antisipasi harus dilakukan. Menurut dia,  sejumlah kapanewon yang memiliki risiko tinggi, khususnya wilayah yang berbatasan dengan Jawa Tengah.

“Di sana [Jawa Tengah] sudah ada kasus. Jadi, ternak di wilayah perbatasan seperti Rongkop, Girisubo dan Semin, harus diawasi. Selain itu, pengawasan juga dilakukan di Pos Pemantauan di Ngawen dan Ponjong,” katanya.

PMK disebabkan oleh virus dengan tingkat penularan yang cepat atau morbiditasnya tinggi. Namun, demikian tingkat mortalitas atau kematiannya rendah. Ternak yang terkena virus PMK segera pulih apabila diobati menggunakan antibiotik.

Ternak yang tidak ditangani bisa kena infeksi. Ciri penyakit ini terlihat ada luka pada mulut, gusi dan kuku. Bobot ternak berangsur turun.

“Kami juga mengimbau kepada warga untuk tidak tergiur dengan harga hewan yang murah. Paling penting saat akan membeli dilihat dulu bagaimana kesehatan hewan tersebut,” katanya.

BACA JUGA: Siaga Hepatitis Akut, RSUD Wates Bakal Jadi Rujukan

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan sudah membentuk tim reaksi cepat yang disiagakan di seluruh pusat kesehatan hewan di Bumi Handayani. Selain itu, juga ada upaya pemantauan kesehatan ke pasar-pasar hewan.

“Hari ini kami pantau di Pasar Hewan Siyono Harjo. Hingga sekarang, belum ada tanda-tanda ditemukan penyakit itu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement